Puluhan GTT Mengadu ke DPRD Tulungagung Minta Diangkat ASN

Red: Muhammad Fakhruddin

Puluhan GTT Mengadu ke DPRD Tulungagung Minta Diangkat ASN (ilustrasi).
Puluhan GTT Mengadu ke DPRD Tulungagung Minta Diangkat ASN (ilustrasi). | Foto: republika/mardiah

REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Puluhan perwakilan guru tidak tetap (GTT) yang berstatus passing grademaupun nonpassing grademengadu ke DPRD Tulungagung, Jawa Timur untuk menyampaikan aspirasi dan minta diangkat sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) atau aparatur sipil negara (ASN).

"Dengan regulasi 2023 ini nanti, kami berharap semua hal berkaitan dengan GTT, baik yang berstatus PG maupun non-PG bisa diangkat sebagai P3K atau sebagai ASN," ujar Budi Hartono, salah satu perwakilan GTT saat mendatangi Komisi A DPRD Tulungagung, di DPRD Tulungagung, Selasa (2/11/2022).

Saat ini, jumlah GTT di Tulungagung sekitar 1.700 orang. Mereka telah mengabdi bertahun-tahun dan tersebar di ratusan sekolah yang tersebar pada sejumlah kecamatan, mulai jenjang SD hingga SMP dan SMA/SMK. Bahkan, tak sedikit yang usianya mendekati paruh baya.

"Selama ini para GTT hanya menerima insentif antara Rp150 ribu hingga Rp350 ribu per bulan. Nominal ini sangat kecil, jauh dari kata layak. Bahkan dibanding UMK Tulungagung (tahun 2022) Rp2.029.358 sangat jauh," ujarnya lagi.

Baca Juga

Dengan diangkat sebagai ASN ataupun P3K, para GTT berharap jerih payah mereka dengan bekerja sebagai pendidik, bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangganya.

"Dulu kami dijanjikan mendapat bantuan uang transportasi dari pemerintah (daerah) sebesar Rp400 ribu per bulan. Tapi nyatanya sampai detik ini kami belum pernah sekali pun terima," katanya lagi.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten TulungagungSyaifudin Zuhri menyatakan sudah mendengar keluhan para GTT.

Akan tetapi, pihaknya saat ini hanya bisa membantu sesuai regulasi dan anggaran yang ada.

"Kami perjuangkan dari regulasi yang menjadikan haknya dia dulu, maka harus dikomunikasikan dengan DPRD," ujarnya pula.

Berbeda dengan data Budi Hartono, Syaifudin Zuhri mengatakan hanya ada 137 guru non-PG yang belum terakomodir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Daftar Mahasiswa PPG Daljab Kategori I Gelombang II Sudah Bisa Diunduh, Cek Ketentuan Lapor Diri

Kabar Gembira, 600 Ribu Guru Honorer akan Diangkat Menjadi PPPK

Dibuka Konfimasi Kesediaan Calon Mahasiswa PPG Daljab Kategori I 2022, Cek Jadwal dan Ketentuannya

Ini Kata PGRI Soal Guru SMA Memukul Murid di Poso

Erick Thohir: Guru Pahlawan yang Harus Memiliki Tanda Jasa

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark