Kamis 03 Nov 2022 08:41 WIB

Galtier Semringah PSG Dua Kali Kalahkan Juventus

PSG menaklukkan Juventus 2-1 dan finis sebagai runner up Grup H Liga Champions.

Rep: Rahmat Fajar / Red: Israr Itah
Seleberasi para pemain PSG usai Nuno Mendes mencetak gol kemenangan atas Juventus.
Foto: AP Photo/Antonio Calanni
Seleberasi para pemain PSG usai Nuno Mendes mencetak gol kemenangan atas Juventus.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Christophe Galtier senang timnya telah mengalahkan Juventus dua kali pada penyisihan Grup H Liga Champions. PSG menaklukkan Bianconeri 2-1 di Stadion Allianz, Turin, dalam laga penutup penyisihan grup, Kamis (3/11/2022) dini hari WIB.

PSG lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up karena kalah dalam selisih gol atas Benfica di puncak klasemen. Pada saat bersamaan, Benfica menang 6-1 atas Maccabi Haifa. Juventus akan bermain di Liga Europa setelah finis di urutan ketiga, unggul selisih gol dari Maccabi.

Baca Juga

“Kami telah mengalahkan Juventus dua kali dan kami sangat senang hingga menit ke-92. Namun jika ingin melaju jauh di kompetisi ini, Anda harus mengalahkan tim-tim besar. Mari kita tunggu undian dan lihat siapa yang kami dapatkan di babak 16 besar,” ujar Galtier usai laga dikutip dari laman resmi UEFA.

Karena finis runner-up, PSG berpotensi bertemu tim-tim juara grup, antara lain Real Madrid dan Manchester City.

Ia mengatakan ketika PSG menang 7-2 atas Maccabi Haifa timnya sedit mengendorkan permainan, tapi pada akhirnya gawangnya kebobolan. Menurut Galtier seandainya PSG kebobolan lebih sedikit mungkin akan lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup.

Galtier memberikan catatan kepada timnya yang memiliki kekurangan mobilitas di lini tengah. Les Reouge et Bleu perlu bermain lebih cepat. Absennya Fabian Ruiz sejak awal membuat Galtier kekurangan opsi memilih pemain yang bisa berlama-lama dengan bola dan transisi cepat dari menyerang ke bertahan.

Galtier mengungkapkan mengetahui apa yang terjadi di pertandingan lain antara Maccabi Haifa melawan Benfica. Oleh karena itu, Galtier mendorong pemainnya agar memenangkan pertandingan. Hasil yang terjadi di Haifa disampaikan oleh stafnya.

“Saya tahu kami berada di puncak grup ketika mereka menang 5-1. Ketika skor berubah di akhir pertandingan, sangat sulit untuk mengubah dinamika,” katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement