Kamis 03 Nov 2022 08:43 WIB

Jaringan Muslim Madani Dorong R20 Cetuskan Gerakan Bersama Lawan Radikalisme

Jaringan Muslim Madani berharap R20 berdampak pada perdamaian dunia

Sekretaris Jenderal Rabithah  Alam Islami (Liga Muslim Dunia) Syaikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa (keempat kiri), Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar (ketiga kiri), Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (keempat kanan), Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan), Menko Polhukam Mahfud MD (kedua kiri), Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kedua kanan), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) berfoto bersama delegasi saat pembukaan G20 Religion Forum (R20) di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (2/11/2022). Forum R20 merupakan rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia yang mempertemukan pemuka lintas agama dari berbagai negara.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Sekretaris Jenderal Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia) Syaikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa (keempat kiri), Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar (ketiga kiri), Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (keempat kanan), Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan), Menko Polhukam Mahfud MD (kedua kiri), Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kedua kanan), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) berfoto bersama delegasi saat pembukaan G20 Religion Forum (R20) di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (2/11/2022). Forum R20 merupakan rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia yang mempertemukan pemuka lintas agama dari berbagai negara.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA— Direktur Eksekutif Jaringan Muslim Madani (JMM), Syukron Jamal mengharapkan forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Religion 20 (R20) menghasilkan sebuah gerakan dan pemikiran tentang konsep agama yang rahmatan lil'alamin. 

"R20 harus menghasilkan pemikiran tentang konsep agama rahmatan lil'alamin dan agama harus menjadi solusi dari peradaban manusia yang lebih baik," kata Syukron kepada media pada acara KTT R20 di Grand Hyatt, Nusa Dua Bali, Rabu (2/11/2022) malam. 

Baca Juga

Dia juga mengungkapkan bahwa dunia global saat ini tengah dihadapi pada situasi yang tidak baik akibat gejolak politik, sosial, ekonomi dan kerusakan lingkungan seperti konflik Rusia-Ukraina, resesi ekonomi global dan perubahan iklim. 

"Di situasi gejolak politik dunia yang tidak sehat, agama harus hadir memberikan inspirasi mendorong langkah konkret umat manusia dalam upaya mewujudkan sebuah tatanan global yang lebih baik," ungkapnya.  

Selain itu, imbuh Syukron, R20 ini juga diupayakan agar menggerakkan langkah konkret seperti halnya memperkuat pemahaman moderasi beragama dan toleransi. Membendung penyebaran paham dan ideologi yang menyimpang dari nilai-nilai keagamaan itu sendiri seperti intoleransi, radikalisme, ekstrimisme dan terorisme di era teknologi informasi saat ini. 

"Forum ini harus mewujudkan upaya bersama-sama semua agama sepakat menolak dan memerangi segala bentuk ideologi yang merusak tatanan peradaban dan perdamaian dunia seperti radikalisme, ekstrimisme dan terorisme," terangnya. 

Dia menegaskan langkah bersama KTT R20 ini harus memerangi segala bentuk ideologi yang menyimpang atas nama agama seperti intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme yang mengancam persatuan dan perdamaian dunia. 

Syukron juga berharap forum R20 dapat mendorong solusi persoalan yang dihadapi umat manusia dalam hal perubahan iklim akibat kerusakan lingkungan secara global. 

"Bagaimana kelompok agama berkontribusi dalam upaya mengatasi perubahan iklim juga ini penting seperti fatwa fiqih kewajiban menjaga kelestarian hutan dan lingkungan misalkan," ujar dia.   

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement