Kamis 03 Nov 2022 08:51 WIB

Mengeluarkan Kelebihan Harta Lebih Baik daripada Menahannya

Hal itu sesuai dengan perintah Allah yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Warga antre mengambil paket kebutuhan pangan gratis melalui program Etalase Berbagi di Jalan Ir. Juanda, Pucang Sawit, Solo, Jawa Tengah, Jumat (27/5/2022). Kegiatan sosial oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Dahlia 9 Pucang Sawit tersebut rutin digelar setiap Jumat dengan menyediakan paket bahan makanan gratis secara swadaya sebagai upaya ketahanan pangan mandiri bagi warga setempat. Mengeluarkan Kelebihan Harta Lebih Baik daripada Menahannya
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Warga antre mengambil paket kebutuhan pangan gratis melalui program Etalase Berbagi di Jalan Ir. Juanda, Pucang Sawit, Solo, Jawa Tengah, Jumat (27/5/2022). Kegiatan sosial oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Dahlia 9 Pucang Sawit tersebut rutin digelar setiap Jumat dengan menyediakan paket bahan makanan gratis secara swadaya sebagai upaya ketahanan pangan mandiri bagi warga setempat. Mengeluarkan Kelebihan Harta Lebih Baik daripada Menahannya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika kita mendapat kelebihan harta yang diberikan Allah SWT, maka keluarkanlah. Hal itu sesuai dengan perintah Allah yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Wahai anak adam, jika engkau memberikan keutamaan kepada yang lain sesungguhnya itu lebih baik bagimu, dan jika kau menahannya maka itu jelek buat mau, dan kau tidak akan dihina karena berharta yang cukup, dan mulialah dengan orang yang menjadi tanggunganmu. Sesungguhnya tangan yang di atas jauh lebih baik dari tangan yang di bawah."(HR. Muslim 1036 dari Abu Umamah ra).

Baca Juga

Dikisahkan bahwa suatu ketika seorang lelaki mendengar suara dari langit, "sirami kebun fulan." Maka awan pun menurunkan airnya di tanah yang bercampur bebatuan hitam yang kemudian diserap oleh saluran air di tanah bebatuan itu. Lalu, lelaki itu mengikuti aliran tadi.

Tiba-tiba, dia menemukan seseorang sedang mengalirkan air dengan alatnya. Maka, lelaki itu menanyakan namanya dan dia diberitahu nama sebagaimana yang dia dengar dari awan. 

Setelah diberitahu tentang apa yang didengar, orang itu berkata tentang apa yang dia lakukan, "Sesungguhnya aku bersedekah dengan sepertiga apa yang keluar dari tanah itu dan aku serta keluargaku makan sepertiganya dan sepertiganya lain aku tanam kembali." (HR. Muslim 2984 dari Abu Hurairah ra).

Dalam Hadis Qudsi disebutkan, "Wahai anak Adam berinfaklah niscaya aku akan memberikan infak pada kalian." (HR. Albukhari 5352 dan Muslim 993 dari Abu Hurairah). 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah berfirman kepadaku, berinfaklah niscaya Aku akan berinfak kepadamu." (HR. Al Bukhori 4684, Muslim 991 Dari Abu Hurairah ra).

Mengeluarkan kelebihan harta lebih baik daripada menahannya karena dalam mengeluarkan harta itu dapat mengikuti kesulitan, dan membuat hati orang yang mengeluarkannya kosong dari ketergantungan pada harta. Sehingga dia senantiasa bisa konsentrasi beribadah kepada Allah yang Maha Agung.

Sedangkan sabdanya, "Sesungguhnya tangan yang di atas jauh lebih baik dari tangan yang di bawah ketik "karena berinfak seperti itu merupakan bentuk taqarrub kepada Allah, yang tidak tercermin dengan meminta-minta, sementara tangan yang di bawah adalah kebalikannya.

Maka dari itu jika kita berkelebihan harta jika ada orang yang meminta makan dan minum maka berikanlah ia makan dan minum. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda. 

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman pada hari kiamat, "Wahai anak-anak Adam Aku meminta makan padamu dan kau tidak memberi makan. Anak Adam berkata, "Wahai Tuhanku bagaimana aku memberi-Mu makan padahal Engkau adalah Tuhan semesta alam."

Allah berfirman, "Tidakkah kau tahu bahwa hamba-Ku fulan telah meminta makan padamu dan kau tidak memberinya makan itu. Tidakkah kau tahu bahwa andaikan kau memberinya makan maka pastilah akan kau dapatkan itu di sisi-Ku!" 

Allah berfirman lagi, "Wahai anak Adam, Aku meminta minum padamu namun kau tidak memberiku minum! Anak Adam berkata "Wahai Tuhanku bagaimana aku memberi-Mu minum padahal Engkau adalah Tuhan semesta alam? Allah berfirman, "Tidakkah kau tahu bahwa hamba-Ku fulan telah meminta minum padamu dan engkau tidak memberinya minum. Tidakkah engkau tahu bahwa andaikan engkau memberinya minum maka pastilah akan kau dapatkan itu di sisi-Ku!" (HR. Muslim 2569 dari Abu Hurairah Ra).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement