Kamis 03 Nov 2022 10:39 WIB

B20 Indonesia: Digitalisasi Multipihak Mendorong Pertumbuhan UMKM

Pemberdayaan UMKM merupakan breakthrough tersendiri dari forum B20 Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani.
Foto: Tangkapan layar
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi roda penggerak perekonomian nasional, terutama pada masa pemulihan pascapandemi Covid-19. Saat ini, pelaku UMKM telah memberikan kontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan memiliki kemampuan untuk menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.

Sayangnya, tingginya jumlah dan potensi UMKM harus menghadapi tantangan, salah satunya akses pemasaran. Tantangan tersebut bisa diatasi melalui peningkatan inklusi ekonomi yang didukung oleh pemanfaatan digitalisasi.

Ketua Forum B20 Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani menyatakan, peningkatan inklusi ekonomi merupakan salah satu rekomendasi strategis dari tiga isu prioritas yang disampaikan di forum B20 kepada Presidensi G20 pada pertengahan November 2022. Rekomendasi strategis tersebut merupakan upaya nyata Indonesia untuk mendorong inklusi UMKM dalam ekonomi global untuk peningkatan kesejahteraan dan ketahanan ekonomi.

 

"Penciptaan dukungan untuk ekonomi yang inklusif dan pemberdayaan UMKM serta kelompok ekonomi marginal merupakan breakthrough tersendiri dari B20 Indonesia. Pemberdayaan UMKM belum pernah ditonjolkan karena situasi dan keterwakilan yang sangat terbatas terhadap kepentingan dan perspektif pelaku usaha dari negara berkembang dalam B20 sebelumnya," terang Shinta di acara B20 Indonesia 'Digitalisasi UMKM: Tempatkan UMKM Indonesia di Rantai Pasok Global' di Jakarta dalam siaran pers, Kamis (3/11/2022).

Shinta menekankan, pentingnya kolaborasi multipihak yang dapat berperan nyata dalam mendorong pemberdayaan UMKM. "Kami sungguh-sungguh secara konkret menciptakan dan mendukung aksi nyata untuk mewujudkan hal-hal yang kami rekomendasikan kepada para pemimpin G20. Salah satunya melalui model kerja sama pemberdayaan UMKM dalam rantai pasok holistik," ujar Shinta.

 

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia itu menyebutkan, forum B20 Indonesia mengajak pelaku usaha dan seluruh dunia untuk meningkatkan dukungan yang berkesinambungan dan berkelanjutan untuk UMKM melalui Inclusive Closed Loop Pledge yang hingga saat ini sudah didukung lebih dari 40 perusahaan multinasional di B20, termasuk PT HM Sampoerna Tbk. melalui induk perusahaannya, Philip Morris International (PMI).

 

Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk berperan nyata untuk mendorong transformasi digital, memperluas akses UMKM agar dapat bersaing, serta menjadi bagian dari rantai pasok global melalui Inclusive Closed Loop Ecosystem yang digagas oleh B20.

 

"Kami percaya rekomendasi B20 dapat menjadi salah satu legacy kolaborasi multipihak ke depannya agar UMKM Indonesia semakin maju dan berperan pada rantai pasok global. Dengan dukungan pemerintah, swasta, dan masyarakat maka UMKM bisa naik kelas dan go global," ujar Elvira.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement