Kamis 03 Nov 2022 13:26 WIB

Perang Rusia-Ukraina, Syekh Abdullah: Agama Bisa Ambil Peran Penting

Syekh Abdullah bin Bayah menjadi pembicara dalam forum R20.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Syekh Abdullah bin Bayah menjadi pembicara dalam forum Religion of Twenty (R20). Foto:   Seorang pekerja medis berlari melewati mobil yang terbakar setelah serangan Rusia di Kyiv, Ukraina, Senin, 10 Oktober 2022. Ketahanan warga Ukraina dalam perang yang berlangsung hampir 8 bulan terus tak tergoyahkan, meskipun serangan meningkat. dipandang sebagai tanggapan dendam Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap ledakan yang merusak jembatan yang dibangun Moskow ke Semenanjung Krimea yang dicaplok Kremlin pada 8 Oktober.
Foto: AP/Roman Hrytsyna
Syekh Abdullah bin Bayah menjadi pembicara dalam forum Religion of Twenty (R20). Foto: Seorang pekerja medis berlari melewati mobil yang terbakar setelah serangan Rusia di Kyiv, Ukraina, Senin, 10 Oktober 2022. Ketahanan warga Ukraina dalam perang yang berlangsung hampir 8 bulan terus tak tergoyahkan, meskipun serangan meningkat. dipandang sebagai tanggapan dendam Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap ledakan yang merusak jembatan yang dibangun Moskow ke Semenanjung Krimea yang dicaplok Kremlin pada 8 Oktober.

REPUBLIKA.CO.ID,BADUNG -- Ketua Forum Abu Dhabi untuk Perdamaian, Syekh Abdullah bin Bayah menjadi pembicara dalam forum Religion of Twenty (R20) yang digelar di Grand Hyatt Nusa Dua Bali, Kabupaten Badung. Dia menegaskan, agama bisa mengambil peran penting dalam penyelesaian Perang Rusia-Ukraina.

"Perang Rusia kita lihat juga hari ini harus mencari solusi secepatnya. Agama bisa mengambil peran dalam hal ini. Ini sangat penting pada hari ini," ujar dia saat menjadi narasumber pada Forum R20 melalui rekaman video, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga

Dia menegaskan, para pemimpin agama harus memaksimalkan perannya untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina dengan merujuk kembali kepada nilai-nilai kemanusiaan mendasar dan bermakna. Selain itu, menurut dia, para pemimpin agama juga perlu bekerja sama. 

"Kerja sama antara kita semua merupakan hal terbaik agar proses perdamaian kita dirasakan semua orang," ujar ulama yang berasal dari Mauritania ini.

Dia mengatakan, harus ada kesempatan usaha nyata yang berkaitan dengan agama, berupa ajakan-ajakan yang sangat murni bahwa perdamaian pada hakikatnya merupakan investasi masa depan seluruh manusia yang direalisasikan untuk kita.

"Dasar dakwah adalah toleransi dan kebersamaan sehingga kita bisa mengakhiri perang yang ada berdasarkan agama," kata Syekh Abdullah.

"Kerja sama di antara semua pihak ini dan kerja sama itu akan sangat membantu kita, yaitu antara kehidupan antara manusia, jiwa, bahwa semua ajaran agama memperhatikan kehidupan," jelas dia.

Syekh Abdullah berharap Forum R20 ini menjadi titik untuk mewujudkan cita-cita bersama, yaitu perdamaian dunia. "Saya harap agar pertemuan para pemimpin agama dunia ini menjadi titik balik tentang perdamaian dunia. Berharap forum ini berhasil," ucap dia.

Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua Bali pada 2-3 November 2022. Ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement