REPUBLIKA.CO.ID,BADUNG -- Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Afifuddin Muhajir mengatakan NU memiliki tanggung jawab untuk berperan aktif di dalam menyelesaikan persoalan, terutama persoalan keamanan dan perdamaian dunia. Karena itu, menurut dia, PBNU mengundang tokoh-tokoh agama dari berbagai negara untuk diajak rembuk dalam Forum Religion of Twenty (R20).
Wakil Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo ini menjelaskan, selama ini banyak orang yang mengatakan bahwa persoalan dunia saat ini banyak dipicu agama. Padahal, menurut dia, tidak ada yang salah dari agama.
Menurut ulama sepuh NU ini, para tokoh agama dunia yang tampil sebagai pembicara dalam forum R20 secara umum juga menyampaikan bahwa agama bukanlah sumber masalah, justru sejatinya agama hadir untuk menyelesaikan masalah.
"Kira-kira apanya yang salah? Menurut saya yang salah bukan agamanya, yang salah adalah penafsiran terhadap agama atau pengamalan terhadap agama," ujar Kiai Afif saat diwawancara di sela-sela Forum R20 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua Bali, Kabupaten Badung, Kamis (3/11/2022).
Ulama ahli fikih ini berharap, Forum R20 yang diinisiasi NU bersama Rabithah Alam Islami ini bisa menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di dunia saat ini. "Mudah-mudahan forum ini bisa menyelesaikan masalah yang sudah lama diusahakan," ucap kiai yang lahir 20 Mei 1955 ini.
Ketika ditanya, apakah R20 ada kaitannya dengan Halaqah Fiqih Peradaban yang juga digagas PBNU, secara tegas Kiai Afif menjawab sangat berkaitan, sebab bicara peradaban tidak bisa dipisahkan dengan ketenteraman, kesejahteraan, dan keamanan.
Kiai Afif juga berharap forum R20 terus dilanjutkan karena tugas perdamaian membutuhkan proses yang panjang. "NU yang sudah memulai, harus terus mengawal acara acara seperti ini," kata santri KHR As'ad Syamsul Arifin ini.