REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Masjid sebagai rumah besar umat Islam diharapkan menjadi tempat yang melahirkan inspirasi bagi umat dalam urusan dunia maupun akhirat. Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud mengatakan sejatinya masjid tidak hanya menjadi tempat untuk ibadah shalat namun juga tempat kembalinya umat mengambil inspirasi dalam kehidupan dunianya.
Di mana akan berdampak pada terwujudnya keseimbangan masyarakat dalam urusan dunia dan akhirat. Karena itu menurutnya masjid diharapkan memiliki standar dan tata kelola yang baik.
"Saya harapkan dalam konferensi nasional Masjid Ramah Lingkungan ini, masjid mempunyai standar. Standar rumah besar sebagai tempat berkumpulnya umat, yang ketika kita datang ke masjid mempunyai inspirasi baik dunia maupun akhirat," kata kiai Marsudi dalam Konferensi Nasional Masjid Ramah Lingkungan yang diselenggarakan Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH SDA MUI) di Jakarta Pusat pada Kamis (3/11/2022).
Menurutnya Masjid Ramah Lingkungan bukan saja memperhatikan kebersihan, keindahan serta fasilitas untuk mendukung ibadah di masjid, tetapi masjid juga harus dapat menghidupi dan memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar masjid. Ia mengatakan kedepannya masjid harus dapat menyediakan ruang untuk memfasilitasi acara pernikahan masyarakat, ruang untuk diskusi, bahkan memiliki ruang untuk mengembangkan ekonomi masyarakat.
Kiai Marsudi mengatakan Masjid Istiqlal menjadi contoh bagi masjid-masjid kedepannya dalam upaya melahirkan inspirasi bagi masyarakat dalam urusan dunia dan akhirat. Karenanya MUI juga mendorong LPLH SDA MUI agar segera membuat standar dari masjid ramah lingkungan sehingga dapat disosialisasikan kepada organisasi hingga takmir masjid. Bahkan menurut Marsudi kedepannya diperlukan auditor masjid untuk dapat mengevaluasi berjalannya penerapan Masjid Ramah Lingkungan ditiap-tiap masjid.
Lebih lanjut Marsudi juga mendukung LPLH SDA MUI tentang sosialisasi fatwa yang berhubungan dengan masjid ramah lingkungan. Marsudi mengatakan saat ini MUI tengah berupaya untuk menerjemahkan semua produk fatwa MUI ke dalam bahasa Inggris dan Arab agar bisa mudah diakses oleh seluruh negara. Ia berharap fatwa-fatwa MUI termasuk tentang Masjid Ramah Lingkungan nantinya akan menjadi acuan negara-negara lainnya.
"Maka kalau Australia membutukan fatwa-fatwa tentang Masjid Ramah Lingkungan itu seperti apa standarnya, kalau belum punya maka akan bisa memakainya. Begitu juga Amerika, Eropa dan negara lainnya," katanya.