REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan yang bergerak bidang produksi jenis kemasan plastik dan tisu steril, PT Primadaya Plastisindo Tbk optimistis akan mendulang pertumbuhan setelah penawaran umum perdana saham. Nantinya, saham perusahaan dengan kode PDPP juga masuk sebagai saham daftar efek syariah.
Direktur Utama Primadaya Plastisindo Kennie Angesty mengatakan saat ini perusahaan sedang menyelesaikan masa penawaran awal dan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan serangkaian kegiatan penawaran umum saham perdana.
"Kami optimistis kinerja perusahaan akan semakin bertumbuh kendati ketidakpastian kondisi perekonomian sudah banyak diproyeksikan ke depan. Kami juga telah mendapati investor strategis yang meyakini perusahaan mampu memiliki pertumbuhan yang positif dan potensi terus berkembang serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik," ujarnya dalam keterbukaan informasi perusahaan, Kamis (3/11/2022).
Perusahaan akan melepaskan 500 juta saham atau sebanyak 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran saham perdana dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham dan ditawarkan pada harga Rp 200 per saham. Adapun potensi dana yang akan diraup berkisar Rp 100 miliar.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi dalam penawaran umum perdana saham adalah PT Semesta Indovest Sekuritas.
Kennie menyebut seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 67 persen akan digunakan ekspansi pembelian mesin-mesin, meningkatkan kapasitas produksi, dan menambah varian produk yang akan dipasarkan perusahaan dan sisanya 33 persen akan digunakan modal kerja.
“Sejumlah strategi akan dilakukan guna meraup berbagai peluang pertumbuhan ke depan, diantaranya memperluas pangsa pasar produk free market, menambah mitra dagang, dan diversifikasi produk, serta membuka cabang di kota besar lain di Indonesia,” ucapnya.
Sejak berdiri pada 2005 perusahaan telah memulai operasional di di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat dan kini memiliki pabrik di Lampung, Binjai, Tangerang, dan Sukabumi.