Kamis 03 Nov 2022 20:14 WIB

Kemenkes: Vaksin Covid IndoVac Bisa Dipakai Akhir Bulan Ini

Emergency use authorization (EUA) vaksin IndoVac sebagai booster masih belum dirilis

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Christiyaningsih
Petugas menyuntikkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). IndoVac menjadi vaksin COVID-19 pertama yang diproduksi secara lokal di dalam negeri mulai dari proses hulu hingga hilir dan telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat serta akan diproduksi sebanyak 20 juta dosis di tahun 2022.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Petugas menyuntikkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). IndoVac menjadi vaksin COVID-19 pertama yang diproduksi secara lokal di dalam negeri mulai dari proses hulu hingga hilir dan telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat serta akan diproduksi sebanyak 20 juta dosis di tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kemenkes RI menargetkan vaksin buatan dalam negeri Indovac sudah bisa mulai digunakan masyarakat pada pekan kedua hingga ketiga November 2022. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kemenkes RI Rizka Andalusia.

Ia mengatakan vaksin IndoVac akan segera didistribusikan dalam waktu dekat. Saat ini, pihaknya masih menunggu dikeluarkannya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin IndoVac sebagai booster atau dosis lanjutan vaksin Covid-19 dari Badan POM RI. "Untuk IndoVac sudah ada EUA untuk vaksin primer tapi masih menunggu yang booster. Mudah-mudahan bisa digunakan dalam satu minggu ke depan. Jika sudah ada EUA booster baru akan didistribusikan," jelasnya saat ditemui di Tangerang Banten, Kamis (3/11/2022).

Baca Juga

Diketahui, perkembangan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan dalam sepekan terakhir. Kenaikan kasus 43,53 persen lebih tinggi dibandingkan temuan kasus sepekan sebelumnya. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mendorong masyarakat segera mengakses perlindungan vaksinasi dosis ketiga Covid-19.

"Situasi kasus Covid-19 agak fluktuatif, sebelumnya kami menganggap situasi sudah sangat terkendali, tapi angka ini patut diwaspadai," kata Erlina dalam Konferensi Pers secara daring, Kamis (3/11/2022).

Erlina menilai masih banyak masyarakat yang enggan mengakses vaksinasi dosis ketiga. Karena, hingga kini capaian cakupan vaksinasi dosis ketiga masih stagnan di angka 27 persen. Oleh karenanya masyarakat perlu segera mengakses vaksinasi dosis ketiga di tengah lonjakan kasus.

"Saya juga mendengar dari masyarakat, stok vaksin Covid-19 di daerah tinggal sedikit. Saya tidak tahu apakah ini masalah di logistik atau yang lainnya," katanya.

Pada Kamis (3/11/2022) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 6.507.610 setelah ada kenaikan sebanyak 4.951. Provinsi DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus positif terbanyak yakni 1.823 kasus, diikuti Jawa Barat 694 kasus, Jawa Timur 681 kasus, Banten 394 kasus, dan Jawa Tengah 382 kasus.

Penambahan juga terjadi pada kasus aktif yang per hari ini naik 2.027 kasus, sehingga total keseluruhannya menjadi 32.080 kasus aktif. Penambahan kasus positif diikuti dengan penambahan angka kematian. Hari ini, sebanyak 42 orang meninggal akibat Covid-19 dan jumlah kematian secara keseluruhan sudah ada 158.737 orang.

Satgas melaporkan 66.257 spesimen telah diperiksa di seluruh laboratorium Tanah Air dan 5.462 lainnya dinyatakan sebagai suspek Covid-19. Sedangkan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sudah ada 6.316.793 orang setelah bertambah 2.882 orang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement