Kamis 03 Nov 2022 21:06 WIB

Status Siaga Darurat Karhutla di Riau Belum Berakhir

Kepala BPBD mengatakan status siaga darurat kebakaran hutan di Riau belum berakhir.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Pemerintah Provinsi Riau mengumumkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Kepala BPBD mengatakan status siaga darurat kebakaran hutan di Riau belum berakhir.
Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Pemerintah Provinsi Riau mengumumkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Kepala BPBD mengatakan status siaga darurat kebakaran hutan di Riau belum berakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edy Afrizal, mengatakan curah hujan di daerah tersebut masih belum merata. Ada sejumlah wilayah yang masih minim hujan. Karena situasi tersebut, BPBD Riau masih belum mencabut status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Memang saat ini curah hujan di Riau sudah meningkat, tapi hujannya belum merata sehingga masih ada potensi Karhutla," kata Edy, Kamis (3/11/2022).

Baca Juga

Edy menyebut status siaga darurat Karhutla di Riau akan berakhir pada akhir November 2022 nanti. Namun, jika situasi sudah dirasa aman, dengan tingginya curah hujan, status siaga darurat Karhutla di Riau dapat diakhiri lebih awal.

Tapi jika kondisinya masih seperti sekarang, status siaga darurat Karhutla di Riau akan dilihat lagi. "Nantinya jika diakhiri lebih awal, ternyata terjadi Karhutla kita akan kesulitan baik dalam peralatan dan penganggaran," ujar Edy.

Karena itu, saat ini pihaknya terus melakukan patroli udara di daerah-daerah yang tidak terkena hujan dan berpotensi terjadi kebakaran.

Rekapitulasi seluruh lahan di Riau lebih kurang 1.219,93 hektar yang tersebar di 12 Kabupaten/kota se Provinsi Riau. Paling luas terbakar berada di Kabupaten Rohul dengan luas 336 hektar dan di Rohil dengan luas 187 hektar.

Sebaran lainnya terbakar seluas 150,89 hektar di Kampar, kemudian 150,70 hektar di Bengkalis dan 113,20 hektar di Pelalawan. Selanjutnya, seluas 85,50 hektar terbakar di Inhil, sebanyak 79,25 hektar terbakar di Inhu. Kemudian, seluas 51,95 hektar terbakar.

Untuk di Kepulauan Meranti sendiri terbakar seluas 32,35 hektar dan masing-masing di Siak 18,06 hektar, lalu 14,53 hektar di Pekanbaru dan di Kuansing 0,50 hektar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement