Jumat 04 Nov 2022 10:37 WIB

Banjir dan Longsor Kembali Terjang Sejumlah Wilayah di Trenggalek

Banjir dan longsor yang terjadi sporadis sebabkan sejumlah infrastruktur jalan rusak

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Bencana banjir dan tanah longsor yang dipicu hujan deras kembali menerjang sejumlah wilayah di dua kecamatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (4/11/2022). Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Bencana banjir dan tanah longsor yang dipicu hujan deras kembali menerjang sejumlah wilayah di dua kecamatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (4/11/2022). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK - Bencana banjir dan tanah longsor yang dipicu hujan deras kembali menerjang sejumlah wilayah di dua kecamatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (4/11/2022). BPBD Trenggalek mengonfirmasi sedikitnya delapan desa di kawasan pesisir selatan yang terdampak.

"Banjir terjadi di Kecamatan Munjungan dan Watulimo yang semuanya ada di kawasan pesisir selatan Trenggalek," kata Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspita Sari.

Baca Juga

Belum ada laporan korban jiwa sejauh ini. Namun, banjir dan longsor yang terjadi sporadis menyebabkan sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan rusak. Longsor di jalur Watulimo-Kampak-Munjungan bahkan menutup akses jalan sehingga arus lalu lintas putus total.

Di wilayah Kecamatan Munjungan, banjir melanda sejumlah titik di Desa Tawing, Bangun, Munjungan, dan Bendoroto. Sementara di Kecamatan Watulimo, banjir bandang menerjang sebagian besar wilayah Desa Karanggandu, Prigi, Tasikmadu, dan Desa Sawahan.

Menurut penjelasan Tri Puspita, banjir yang terjadi di dua kecamatan itu dipicu akibat luapan air sungai karena tak mampu membendung debit air yang meningkat. Bencana hidrometeorologi ini terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Trenggalek mulai pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Akibatnya air meluap ke menggenangi jalan hingga rumah warga. Ketinggian air bervariasi. Seperti luapan Sungai Kali Tengah di Desa Tawing itu menggenangi jalan permukiman warga setinggi 30 sentimeter hingga 100 sentimeter. Luapan air bahkan sempat masuk ke rumah-rumah warga dengan ketinggian rata-rata mencapai 50 sentimeter.

"Kondisinya sama seperti di Desa Tasikmadu. Hujan deras membuat Sungai Gading meluap dan air masuk ke permukiman warga dengan ketinggian 30-40 sentimeter," ujarnya.

Imbas bencana banjir dan tanah longsor itu, saat ini warga bergotong-royong melakukan pembersihan. Petugas gabungan juga masih melakukan identifikasi di lapangan soal dampak yang ditimbulkan akibat dampak bencana hidrometeorologi tersebut.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek pun bereaksi cepat mengambil langkah strategis untuk menanggulangi banjir tersebut. Langkah itu antara lain dengan melakukan penanganan jangka pendek meliputi aspek ketersediaan logistik hingga kesehatan masyarakat terdampak.

"Beberapa jembatan putus kemungkinan ada masyarakat yang terisolir dampak hujan semalam di Watulimo dan Munjungan. Pagi ini kami dan tim akan ke lokasi. Melakukan penanganan darurat dan mempersiapkan rehabilitasi dan rekonstruksi jangka panjang," kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement