REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan membantu proses perbaikan rumah rusak yang terdampak bencana tanah di Kampung Ciseupan, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut. Rumah yang hancur tertimpa material tanah longsor akan dibangun di lokasi berbeda.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, terdapat enam rumah warga yang hancur tertimpa longsor di Kampung Ciseupan. Pemkab Garut disebut akan memberikan bantuan berupa uang tunai Rp 50 juta untuk membangun kembali rumah yang hancur di lokasi yang lebih aman.
“Semoga ini jadi solusi ya. Kami hanya bisa membantu perbaikan rumah rusak maksimal Rp 50 juta," kata dia melalui siaran pers, Jumat (4/11/2022).
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Garut, Ahmad Mulyana, mengatakan, berdasarkan hasil verifikasi, kondisi rumah warga terdampak longsor sudah sangat memprihatinkan. Ia menilai, rumah itu sudah tidak layak untuk dihuni.
“Rumah yang tertimpa langsung ada tiga unit dan semua itu hancur semua tidak bisa diselamatkan. Sementara, yang tiga lagi terkena dan itu masih bisa diselamatkan. Selain itu, masih ada lima rumah yang terancam," kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya akan bergerak cepat untuk menyiapkan semua administrasi, sehingga bantuan itu dapat diproses. Dengan begitu, uang tunai itu dapat langsung dikirimkan ke rekening warga terdampak bencana tanah longsor di Desa Gunamekar.
“Insyaallah minggu depan kita mungkin bisa masuk ke rekening yang terdampak bencana,” kata dia.
Ahmad berharap, dengan adanya bantuan kerohiman dari pemerintah daerah, warga terdampak dapat melakukan relokasi. Namun, tempat relokasi itu nantinya harus dipastikan terlebih dahulu aman dari potensi bencana alam.
Sementara itu, Camat Bungbulang, Budi Sihabudin, mengatakan, saat ini terdapat tujuh unit rumah yang terdampak dan tiga rumah ambruk akibat tanah longsor yang terjadi pada Selasa (25/10/2022). Jumlah warga yang terdampak sebanyak 15 kepala keluarga (KK) kurang lebih 45 jiwa.
“Tidak ada korban (ketika kejadian). Namun, kami berharap pemerintah dapat secepatnya segera merelokasi. Kami juga meminta ada kajian lebih lanjut, sehingga pelaksanaan relokasi dari rumah yang kena dampak longsor itu segera terselesaikan,” kata dia.
Salah seorang warga Kampung Ciseupan yang terdampak longsor, Jumdiyat, mengatakan, bencana longsor tersebut terjadi pada hari Rabu (26/10/2022) malam sekitar pukul 08.00 WIB. Ia bersyukur, seluruh anggota keluarganya dapat selamat dari bencana tersebut.
"Saya ingin yang tadinya (rumah) utuh diperbaiki, ingin dibangun lagi, tidak apa-apa direlokasi,” kata dia.