REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis urologi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Fakhri Rahman, SpU, menekankan pentingnya untuk segera memeriksakan diri jika mengalami tanda-tanda kencing berdarah atau hematuria, terutama kencing berdarah yang tampak secara kasat mata. "Prinsipnya, kalau misalnya sudah terlihat kencing darah, lebih baik waspada. Sekali lagi, jangan langsung khawatir karena memang belum tentu ganas, tapi lebih baik kita pastikan itu bukan suatu keganasan dibanding itu adalah suatu keganasan," kata Fakhri dalam bincang virtual yang diikuti di Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Dia menjelaskan, pada dasarnya kencing berdarah terbagi menjadi dua kondisi yaitu hematuria yang warna darahnya dapat terlihat secara kasat mata (gross hematuria) serta hematuria yang darahnya hanya terlihat melalui mikroskop (microscopic hematuria). Pada kasus hematuria mikroskopik, Fakhri mengatakan umumnya kondisi tersebut baru disadari atau diketahui saat pasien melakukan pemeriksaan medis di laboratorium (medical check up) karena darah yang terkandung di dalam urine tak terlihat.
Dia juga menggarisbawahi beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai yang dapat terkait dengan hematuria mikroskopik seperti menggunakan kateter dalam jangka waktu lama, memiliki batu kandung kemih, memiliki riwayat sebagai perokok, laki-laki di atas usia 60 tahun, hingga pekerja yang kontak dengan zat kimia tertentu. Kondisi hematuria bisa menandakan berbagai penyakit mulai dari penyakit yang bersifat jinak seperti infeksi saluran kemih dan gangguan perdarahan hingga yang bersifat ganas seperti kanker pada ginjal dan kanker prostat.
"Tapi memang yang kita harus agak sedikit waspadai itu adalah kalau dia berhubungan dengan keganasan, di bidang urologi terutama, misalnya keganasan pada kandung kencing," ujar Fakhri.