Sabtu 05 Nov 2022 09:47 WIB

Empat Cara Terbaik Turunkan Risiko Payudara pada Wanita

Empat cara ini berdasarkan hasil penelitian terbaru.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Salad dalam jumlah besar, atau banyak sayuran panggang, akan mengurangi peradangan dan menurunkan faktor pertumbuhan yang menurunkan risiko kanker.
Foto: www.pxhere.com
Salad dalam jumlah besar, atau banyak sayuran panggang, akan mengurangi peradangan dan menurunkan faktor pertumbuhan yang menurunkan risiko kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli bedah kanker payudara terkemuka, dokter Kristi Funk membagikan cara terbaik untuk menurunkan risiko kanker payudara. "Saya memiliki empat pendekatan untuk mengalahkan kanker payudara," kata Funk dilansir Rachaelray Show, Sabtu (5/11/2022).

Funk mengatakan, sarannya ini berdasarkan hasil penelitian terbaru, berikut penjelasannya.

Baca Juga

 

1. Pilih makanan nabati

Salad dalam jumlah besar, atau banyak sayuran panggang, akan mengurangi peradangan dan menurunkan faktor pertumbuhan yang menurunkan risiko kanker. "Bahkan jika Anda seorang pemakan daging dan menyukainya, makan lebih banyak makanan nabati baik untuk Anda dan juga terbaik untuk planet ini," ujar Funk.

Sebuah penelitian yang belum lama diterbitkan pada Juni lalu mengamati lebih dari 65 ribu wanita selama rata-rata 21 tahun. Penelitian itu menunjukkan bahwa makan makanan nabati yang sehat dapat mengurangi risiko kanker payudara, sedangkan pola makan nabati yang tidak sehat (makanan seperti kue, permen, dan keripik) sebenarnya memiliki 20 persen peningkatan risiko kanker payudara.

Tahun ini, Funk juga berbagi bahwa dia lebih banyak makan jamur karena mengurangi risiko kanker payudara. 

"Sebuah meta-analisis menunjukkan hubungan antara konsumsi jamur yang lebih tinggi dan risiko kanker yang lebih rendah, terutama kanker payudara," kata dia.

Dia mengatakan, jamur shitake, maitake, dan reishi semuanya memiliki tingkat antioksidan yang tinggi, yang bersifat anti kanker dan anti penuaan. Bahkan, varietas jamur kancing putih memiliki sifat anti-estrogen yang dapat mencegah pertumbuhan sel kanker payudara. Seseorang cukup mengonsumsi porsi seukuran ibu jari setiap hari.

 

2. Berolahraga secara teratur

Funk mengatakan, olahraga menurunkan estrogen, yang bersifat protektif karena 80 persen dari semua kanker payudara dipicu oleh estrogen. Olahraga juga menurunkan kadar gula darah, yang berarti seseorang memiliki lebih sedikit insulin. Kelebihan insulin menyebabkan peradangan, memberitahu sel kanker untuk tumbuh, dan membawa suplai darah baru ke sel kanker, yaitu sebuah proses yang disebut angiogenesis.

“Jadi tidak diragukan lagi bahwa kelebihan insulin adalah sesuatu yang ingin kita hindari,” ujar Funk.

Olahraga juga meningkatkan penurunan berat badan dan kekebalan melawan kanker. Olahraga tidak perlu memakan banyak waktu. 

Sebuah penelitian terhadap 17 ribu wanita pascamenopause menunjukkan bahwa jalan cepat selama 11 menit saja sehari mengurangi risiko kanker payudara sebesar 18 persen dibandingkan dengan yang tidak berjalan kaki. Jika melakukan olahraga berat yang sangat berkeringat, seseorang dapat melakukannya 2,5 jam seminggu.

 

3. Batasi alkohol

Ilmuan mengatakan bahwa semakin sedikit Anda minum alkohol, maka semakin rendah risiko memiliki kanker payudara. Untuk setiap minuman yang dikonsumsi per hari, risiko kanker payudara naik 7 persen untuk wanita pramenopause dan 13 persen untuk wanita pascamenopause. Namun, jika Anda memilih untuk minum alkohol, pedoman American Cancer Society menyarankan tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita, dan dua gelas sehari untuk pria.

Funk memiliki satu kompromi. Dari semua alkohol, anggur merah adalah salah satu yang memiliki beberapa kualitas. Ada kemampuan menurunkan estrogen dan juga resveratrol antioksidan, yang bisa Anda dapatkan dari kulit anggur merah atau blueberry.

 

4. Pertahankan berat badan yang sehat

Funk mengatakan, sebuah studi baru menunjukkan jika seseorang kurus pada usia 20 tahun, dan naik sekitar 9 kg, maka risiko kanker payudara naik 42 persen. Jika bisa menurunkan berat badan, maka dia kehilangan risiko kanker payudara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement