REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY — Pihak berwenang setempat mengatakan lima orang perempuan ditemukan tewas di negara bagian yang dilanda kekerasan terhadap perempuan di Meksiko. Jenazah mereka ditemukan pada Jumat (4/11) pagi di Kota Cuautla, Morelos.
Jaksa Agung Morelos Uriel Carmonoa mengatakan tampaknya para perempuan ini dibunuh dalam sengketa yang berkaitan dengan kelompok kejahatan terorganisasi. Tiga jenazah berada di dalam tas dengan pesan dari ketua kelompok penjahat.
Pesan itu berisi klaim pembunuhan tersebut dilakukan terhadap kelompok penjahat lain. Carmona menambahkan dua jenazah lainnya, termasuk satu orang perempuan trans, menunjukkan ciri-ciri pembunuhan yang dilakukan kelompok kriminal.
Berita pembunuhan ini muncul setelah Mexico City dan Morelos mulai menggelar penyelidikan terhadap nasib Ariadna Fernanda Lopez.
Perempuan 27 tahun yang terakhir terlihat hidup pada Ahad (30/10/2022) sore di Mexico City dan ditemukan tewas di jembatan di Morelos pada Senin (31/11/2022).
Dalam konferensi pers Carmona mengatakan hasil otopsi awal menunjukkan Lopez tewas akibat keracunan alkohol. Tapi pihak berwenang masih menyelidiki bagaimana jenazahnya sampai di Morelos.
Rata-rata setiap hari ada 10 perempuan yang tewas dibunuh di Mexico. Data pemerintah menunjukkan Morelos negara bagian dengan angka pembunuhan perempuan tertinggi ketiga di Meksiko dari bulan Januari sampai September tahun ini.
Pada pekan ini Senat Meksiko menyetujui kebijakan yang bertujuan untuk mengatasi kekerasan.
Pelaku penyiraman air keras dapat dihukum 22 tahun penjara dan pelecehan seksual dihukum lima tahun penjara.
Kebijakan ini masih membutuhkan persetujuan Chamber of Deputies atau Dewan Perwakilan Meksiko.