REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Gelombang pertama yang berisikan 36 jamaah umrah Malaysia telah pulang ke rumah. Mereka merupakan bagian dari 63 orang yang terdampar di Arab Saudi sejak Juni lalu, setelah menunaikan ibadah umrah.
Kementerian Luar Negeri Malaysia, dalam keterangannya, mengatakan puluhan jamaah ini tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada pukul 05.50, Jumat (4/11). Sebanyak 27 jamaah lainnya dijadwalkan tiba pada penerbangan berikutnya.
Lebih lanjut, mereka juga mengatakan kembalinya para peziarah tersebut dilakukan sesuai dengan aturan dan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi.
“Hal ini untuk menjaga hubungan bilateral yang erat antara Malaysia dan Arab Saudi, serta hak-hak istimewa yang diberikan kepada Malaysia, seperti fasilitas visa turis yang hanya diberikan kepada 49 negara,” bunyi pernyataan tersebut dikutip di The Sun Daily, Sabtu (5/11/2022).
Pemerintah Malaysia, katanya, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam membantu memulangkan jamaah umrah yang bersangkutan.
Tak hanya itu, mereka juga menyarankan warga Malaysia yang bepergian ke luar negeri untuk selalu mematuhi dan menghormati hukum negara tuan rumah, untuk menghindari masalah.
Sementara itu, sebelumnya dilaporkan bahwa 63 jamaah, terdiri dari 28 orang dewasa dan 35 anak-anak, dibawa ke Madinah pada Maret oleh kelompok tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiah untuk menunaikan umrah.
Namun, mereka tetap di Madinah dan tidak pernah dibawa ke Makkah untuk melakukan umrah. Menyusul insiden itu, pemimpin tarekat dideportasi oleh pemerintah Arab Saudi pada 20 Agustus lalu.