REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Anapa di Rusia menjual paket "I Wanna Fly" kepada penumpang. Namun, mereka tidak akan pernah benar-benar lepas landas, melainkan sekadar check-in melewati pemeriksaan keamanan tanpa mengudara.
Setelah invasi ke Ukraina, Badan Transportasi Udara Federal Rusia menangguhkan semua penerbangan dari Anapa. Bandara ini dekat dengan perbatasan antara Rusia dan semenanjung Krimea Ukraina yang telah diduduki sejak 2014.
Tur "I Wanna Fly" menelan biaya 1.500 rubel Rusia atau sekitar Rp 381 ribu dan melibatkan check-in dan pemeriksaan keamanan bohongan. Pelanggan juga akan ditawari kesempatan untuk menunggu di gerbang dan naik pesawat yang kemudian tidak akan lepas landas.
Menurut laman Rusia The Insider, mereka juga dapat mengunjungi kokpit dan akan disajikan makanan dalam penerbangan selama pengalaman penerbangan. Pesawat juga akan melakukan water salute, yang melibatkan perjalanan di bawah pancaran air dari truk pemadam kebakaran.
Paket tersebut dianggap mirip dengan penerbangan tanpa ke mana-mana yang ditawarkan selama pandemi. Setelah reaksi keras dari juru kampanye lingkungan, maskapai mengubah pengalaman untuk menawarkan makanan yang biasa dihidangkan dalam penerbangan di pesawat alih-alih terbang betulan.
Pelanggan juga dapat memesan makanan dalam pesawat untuk dinikmati di rumah atau mengikuti tur di belakang panggung fasilitas pelatihan maskapai. Rusia telah menghadapi pembatasan terbang sejak invasi karena banyak negara menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Rusia.
Finlandia dan Republik Ceska adalah di antara negara-negara yang telah memperkenalkan aturan ketat bagi wisatawan Rusia. Finlandia mengatakan akan sangat membatasi perjalanan orang Rusia ke Finlandia untuk tujuan pariwisata mulai 30 September.