REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov mengatakan, dia tidak melihat ada kemungkinan tentang peningkatan hubungan antara negaranya dan AS dalam perspektif jangka menengah. Kendati demikian, Antonov menyebut, Moskow terus berusaha memulihkan hubungan dengan Washington.
“Kami tidak melihat kemungkinan peningkatan hubungan Rusia-Amerika setidaknya dalam perspektif jangka menengah di bawah kondisi diplomatik saat ini,” kata Antonov kepada awak media, Sabtu (5/11/2022), dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.
Dia menekankan, Rusia masih berusaha memulihkan dialog timbal balik penuh dengan AS. Namun Antonov mengklaim proses tersebut dibatalkan atas inisiatif Washington. "Kami sangat yakin bahwa dialog antar-negara kami diperlukan. Ini diperlukan tidak hanya untuk kepentingan Rusia dan AS, tapi juga untuk kepentingan seluruh masyarakat internasional,” ucapnya.
Antonov mengatakan, sebagai dua negara kekuatan besar, semua publik dunia melihat Rusia dan AS bertanggung jawab untuk perdamaian di bumi. Hal itu pun sejalan dengan Piagam PBB. “Ini bukan kata-kata kosong, karena kita hidup menggunakan dasar-dasar ini sejak 1945, ketika organisasi PBB didirikan. Kita dihadapkan pada banyak masalah yang dapat kita selesaikan bersama di bidang stabilitas strategis, di bidang non-proliferasi senjata nuklir, keamanan dunia maya global, dan perubahan iklim," kata Antonov.
Kendati demikian, Antonov berpendapat, kebijakan AS saat ini bertujuan “mengusir” Rusia dari berbagai tempat. "Tapi tidak mungkin menghapus atau membatalkan Rusia. Ada masalah, termasuk yang saya sebutkan, yang tidak bisa diselesaikan tanpa partisipasi Rusia," ujarnya.
Menurutnya, hal yang sama berlaku dalam upaya AS "mengisolasi China”. “Secara halus, saya harus mengatakan bahwa sangat naif untuk berpikir bahwa adalah mungkin untuk mengisolasi kekuatan besar seperti itu dan satu setengah miliar orang (penduduk Cina). Hal yang sama berlaku untuk Rusia,” ucap Antonov.