REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS -- Pasukan Israel menggerebek sebuah sekolah anak laki-laki yang selama ini tempat pendidikan warga desa As-Sawiya dan al-Lubban al-Sharqiya di selatan Nablus. Tentara Israel bahkan mengancam bakal melesatkan tembakan kepada siswa dan guru sekolah.
Salah satu aktivis anti-pendudukan Israel di daerah setempat, Ghassan Daghlas menyampaikan, tentara Israel melakukan penggerebekan sekolah sampai dua kali di pagi hari. "(Tentara Israel) mengancam akan menembaki siswa yang melempari mereka dengan batu," kata dia seperti dikutip dari Wafa, Ahad (6/11).
Sekolah yang digeruduk tentara Israel itu terletak di sepanjang rute 60 yang menghubungkan distrik utara dan tengah Tepi Barat. Daerah ini sering menjadi sasaran serangan oleh pasukan pendudukan dan pemukim Israel, dan telah berulang kali ditutup akibat serangan ini.
Aksi saling serang antara warga Palestina dan pasukan pendudukan Israel sebelumnya juga telah terjadi dekat dua desa As-Sawiya dan al-Lubban al-Sharqiya. Ketegangan ini dilatarbelakangi pekerjaan buldoser Israel yang berlangsung di dekat dua desa tersebut.
Israel mengerahkan buldoser sebagai bagian dari pembukaan jalan khusus bagi pemukim mereka dengan mengorbankan tanah rakyat Palestina.
Bahkan sebelum itu Pasukan Israel telah menembak mati dua warga Palestina di Nablus, Tepi Barat, pada 28 Oktober lalu. Kedua warga Palestina itu ditembak setelah disebut menyerang aparat keamanan Israel.
Dalam keterangannya, Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, dua warganya yang tewas ditembak pasukan Israel adalah Imad Abu Rashid (47 tahun) dan Sami Zabara (35 tahun). Rashid tewas setelah perut, dada, dan kepalanya tertembak. Sementara Zabara meninggal karena luka kritis akibat peluru yang menghunjam jantungnya.
Terkait tewasnya dua warga Palestina tersebut, pasukan Israel mengatakan bahwa mereka telah menerima informasi mengenai serangan penembakan dari kendaraan yang bergerak pada sasaran militer di dekat Nablus.
"Tentara yang melakukan aktivitas rutin di daerah itu mengidentifikasi dua kendaraan yang mencurigakan dan merespons dengan tembakan langsung ke arah mereka, serangan diidentifikasi," katanya.