ASN di Pemalang Diminta Tebarkan Perdamaian

Red: Fernan Rahadi

Ilustrasi Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
Ilustrasi Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) | Foto: Republika/Mardiah

REPUBLIKA.CO.ID, PEMALANG -- Sebagai pengayom dan pelayan masyarakat di daerah, Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bisa menjadi agen perubahan dalam menebarkan perdamaian di lingkungan masyarakat. Di mana hal itu agar para ASN ini bisa menjadi contoh tauladan dalam berbangsa bernegara dan juga bermasyarakat.

"Tentunya saya mengharapkan para ASN ini bisa menjadi agen perubahan di masyarakat dan menjadi contoh tauladan untuk bagaimana bisa menyinergikan antara kepentingan tugas dengan harus melayani masyarakat sekaligus sebagai upaya agar masyarakat ini terhindar dari penyebaran paham radikal intoleran dan terorisme," kata Deputi I bidang Pencegahan, Pelindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Mayjen TNI saat menjadi keynote speaker mewakili Kepala BNPT pada acara Seminar Kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional VII 2022 yang digagas Pemerintah Kabupaten Pemalang.

Acara yang dihadiri jajaran pejabat struktural di lingkungan Pemkab Pemalang ini mengusung tema "Peran dan Strategi BNPT Menangkal Radikalisme di Lingkungan Aparatur Sipil Negara” ini diselenggarakan di Gedung Serba Guna Pemkab Pemalang, pada Kamis (3/11/2022) siang.

Lebih lanjut Deputi I BNPT menjelaskan bahwa dalam berbangsa, bernegara dan juga bermasyarakat, para ASN ini yang mana bisa sama-sama membangun harmoni dalam kebhinnekaan, harmoni dalam keberagaman untuk Indonesia yang maju, modern dan tumbuh kuat untuk tahun-tahun mendatang.

"Saya sampaikan kepada para ASN supaya kita jangan mau diadu domba, jangan mau dipecah belah. Kita bersama-sama membangun kota Pemalang ini agar paham-paham ini tidak bisa masuk ke semua profesi tidak terkecuali ASN," ujar mantan Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Danpussenarhanud) Kodiklatad ini.

Alumni Akmil tahun 1988 ini yakin dan berharap jajaran ASN Kabupaten Pemalang yang dipimpin plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat akan terus dapat menggelorakan moderasi beragama, harmoni dalam kebhinnekaan  dan bersama-sama membangun Pemalang yang damai, indah, maju, bermartabat dan aman

"Oleh sebab itu, para ASN juga harus memahami terhadap apa yang sudah dirumuskan para founding fathers bangsa ini dalam merumuskan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Karena dengan adanya Pancasila itulah bangsa ini yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku, bahasa dan enam agama semuanya bisa bersatu. Pancasila itu adalah ideologi terbaik yang bisa menyatukan semua keberagaman yang ada di negeri ini," kata mantan Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sulawesi Selatan dan Gorontalo ini.

Oleh karena itu perwira tinggi kelahiran Pemalang, 1 Oktober 1965 ini meminta kepada para generasi penerus bangsa, seluruh masyarakat termasuk para ASN harus berterima kasih terhadap para pendahulu bangsa yang sudah memikirkan bentuk negara Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi Pancasila sebagai dasar negara

"Insya Allah di tahun 2045 nanti Indonesia ini akan menjadi negara terbesar, termasuk negara yang kuat karena kita punya bonus demografi yang sangat luar biasa sekali. Kalau masih ada yang ribut mempertentangkan dasar negara tentunya itu adalah proxy semua yang ingin menghancurkan negara, apalagi kalau sampai membawa-bawa agama. Tentunya itu sangat berbahaya bagi persatuan bangsa ini,"  kata mantan Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya ini.

Selain terhadap para ASN, dirinya juga berharap kepada masyarakat Kabupaten Pemalang yang dinilainya sebagai masyarakat Islam yang washatiyah untuk selalu mengedepankan Islam yang moderat, akhlakul karimah, atau rahmatan lil alamin.

"Saya yakin masyarakat Pemalang sangat kental dengan nilai-nilai moderasi beragama, menghargai, menghormati yang kemudian ada keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Artinya saling menghargai karena dari dulu sebetulnya Pemalang luar biasa sebagai daerah yang masyarakatnya damai," ujar mantan Danpusdik Arhanud ini mengakhiri.

Sementara itu, Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat berharap seminar kebangsaan ini bisa menjadi langkah strategis bagi Pemkab Pemalang dalam mencegah dan menangkal penyebaran terorisme di lingkungan ASN dan juga masyarakat.

"Karena dalam mencegah dan menangkal radikalisme, diperlukan pemahaman yang utuh termasuk ciri-cirinya, indikasi seseorang terpengaruh paham ini, bagaimana awal mula masuk dan mempengaruhi kehidupan sosial serta bagaimana paham ini menyebar," ujarnya .

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


ASN Diharap Punya Cara Pandang dan Praktik Beragama Moderat 

Legislator Dukung Rencana Pemerataan ASN di Luar Jawa

Mahfud Usul Semua ASN di Bawah Mahkamah Agung Dikelola Kementerian PAN-RB

KPK Periksa Eks Kadis Kominfo Pemerintah Kabupaten Pemalang

Bantu Petani, ASN di Jateng Serap 37,8 Ton Hasil Produk Petani

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark