REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Bencana tanah longsor yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi di kawasan pesisir selatan Trenggalek sejak Sabtu (5/11/2022) malam menyebabkan akses jalur lintas selatan (JLS) dekat perbatasan daerah itu dengan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, terputus. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Tri Puspita Sari mengatakan, hingga Ahad (6/11/2022) siang, material longsoran masih menutup badan jalan di titik ruas Dukuh Sampang Desa Ngrencak Kecamatan Panggul.
Akibatnya, arus lalu lintas di jalur JLS dari arah Trenggalek menuju Pacitan macet total, demikian pula sebaliknya. Banyak kendaraan putar balik atau memilih parkir menunggu akses JLS terbuka lagi.
Alat berat telah dikerahkan untuk menyingkirkan material longsor demi menormalisasi kembali jalan nasional tersebut. "Hampir sembilan jam hujan yang mengguyur mengakibatkan tanah longsor dan pohon tumbang di ruas "Jalan 18 Persen", penghubung Trenggalek-Pacitan," kata Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari.
Disebutkan, longsor terjadi sekitar pukul 5.30 WIB, sekitar 30 menit sejak hujan yang mengguyur mulai Sabtu pukul 20.30 WIB. Hingga Ahad sore, pembersihan material longsor masih berlangsung, pengendara yang ingin ke daerah Pacitan bisa melewati jalur alternatif via Desa Cakul Kecamatan Dongko maupun dari wilayah Kecamatan Pule.
"Sekitar pukul 10.00 WIB jalan sudah bisa dilalui secara normal. Pengendara diimbau untuk berhati-hati saat melintas," imbuhnya.
Selain di wilayah Kecamatan Panggul, longsor juga terjadi di jalan desa di titik ruas Dusun Jojokan Desa Sawahan Kecamatan Watulimo. Longsor itu dipicu akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 03.00 WIB.
Pascalongsor petugas gabungan bersama masyarakat langsung menuju ke lokasi bencana untuk proses evakuasi material batu bercampur material tanah yang menutup badan jalan.