Senin 07 Nov 2022 09:46 WIB

Penuhi Target Jokowi, Erick Thohir Siap Wujudkan Swasembada Gula

Erick siapkan Sugar Co untuk program swasembada dan kesejahteraan petani tebu

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir berbincang dengan salah satu petani tebu Banyuwangi.Menteri BUMN Erick Thohir akan mewujudkan swasembada gula untuk memenuhi target Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta  Erick untuk menyiapkan bibit-bibit varietas yang terbaik dan melakukan kerja sama dengan Brasil yang telah berpengalaman dan sukses dalam produksi gula.
Foto: Humas Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir berbincang dengan salah satu petani tebu Banyuwangi.Menteri BUMN Erick Thohir akan mewujudkan swasembada gula untuk memenuhi target Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Erick untuk menyiapkan bibit-bibit varietas yang terbaik dan melakukan kerja sama dengan Brasil yang telah berpengalaman dan sukses dalam produksi gula.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir akan mewujudkan swasembada gula untuk memenuhi target Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta  Erick untuk menyiapkan bibit-bibit varietas yang terbaik dan melakukan kerja sama dengan Brasil yang telah berpengalaman dan sukses dalam produksi gula.

Erick Thohir bergerak cepat dengan melakukan sejumlah langkah strategis, salah satunya mengintegrasikan sejumlah produsen gula tanah air dengan membentuk Sugar Co atau PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).  Pembentukan Sugar Co dilakukan demi meningkatkan produksi dan hilirisasi gula.

“Kami di @kementerianbumn telah melakukan beberapa langkah strategis mendorong percepatan swasembada gula. Antara lain menggiatkan kembali bisnis gula dan mengintegrasikan produsen gula tanah air menjadi SugarCo,” ujar Erick Thohir dikutip dari akun instagram @erickthohir, Sabtu (5/11/2022).

Erick menambahkan, pembentukan Sugar Co tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gula nasional saja, tetapi sejumlah produk turunannya seperti Bioetanol sebagai alternatif Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ramah lingkungan.

Selain itu, tujuan penting dari kehadiran Sugar Co menurut Erick ialah dapat meningkatkan kesejahteraan dari petani tebu.“Fokus Sugar Co tak hanya memenuhi kebutuhan gula nasional, dan memproduksi bioetanol, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani tebu,” ucapnya.

Secara perlahan, Erick ingin memastikan kesejahteraan petani ikut terkerek naik."Kami ingin memastikan pendapatan petani yang Rp 13,1 juta per hektare didorong menjadi Rp 32,1 juta per hektare. Tapi jangan terburu-buru, bertahap karena perlu juga yang namanya pupuk, bibit, dan off-taker-nya," ungkap Erick.

Pembentukan Sugar Co melibatkan tujuh perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan dua cucu perusahaan yang diproyeksikan menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan salah satu penggerak ketahanan energi nasional dengan produk bioetanol.

Sugar CO, merupakan wujud dari akselerasi transformasi bisnis di Holding Perkebunan Nusantara yang berasal dari penggabungan aset-aset perusahaan perkebunan tebu milik PTPN Group, yakni PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII dan PTPN XIV.

Percepatan swasembada gula nasional dilakukan  demi sejumlah tujuan, yakni menjamin ketahanan pangan nasional, menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri, serta mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu.

Selain peningkatan produksi tebu nasional,  swasembada gula diharapkan akan beriringan dengan peningkatan produksi bioethanol berbasis tebu dalam rangka ketahanan energi, dan pelaksanaan energi bersih melalui penggunaan bahan bakar nabati (biofuel).

Sesuai Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), Pemerintah telah memasukkan integrasi Group Perkebunan Nusantara melalui pembentukan SugarCo, PalmCo, dan SupportingCo ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2022.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement