Senin 07 Nov 2022 15:24 WIB

Pasok Drone ke Rusia, Ukraina Serukan Iran Dihukum

Iran memang mengakui bahwa mereka memasok pesawat nirawak (drone) untuk Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Foto tak bertanggal yang dirilis oleh Direktorat Komunikasi Strategis militer Ukraina ini menunjukkan puing-puing dari apa yang digambarkan Kyiv sebagai pesawat tak berawak Iran yang jatuh di dekat Kupiansk, Ukraina. Militer Ukraina mengklaim pada 13 September 2022, untuk pertama kalinya mereka menemukan drone bunuh diri yang dipasok Iran yang digunakan oleh Rusia di medan perang.
Foto: Ukrainian military's Strategic Communications
Foto tak bertanggal yang dirilis oleh Direktorat Komunikasi Strategis militer Ukraina ini menunjukkan puing-puing dari apa yang digambarkan Kyiv sebagai pesawat tak berawak Iran yang jatuh di dekat Kupiansk, Ukraina. Militer Ukraina mengklaim pada 13 September 2022, untuk pertama kalinya mereka menemukan drone bunuh diri yang dipasok Iran yang digunakan oleh Rusia di medan perang.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan Iran agar dihukum karena telah menjual senjata kepada Rusia. Pekan lalu, Iran memang mengakui bahwa mereka memasok pesawat nirawak (drone) untuk Moskow.

“Keterlibatan Iran dalam teror Rusia harus dihukum. Kami akan membawa masalah ini, tidak hanya ke tingkat mitra tradisional kami. Seluruh dunia akan tahu bahwa rezim Iran membantu Rusia memperpanjang perang ini,” kata Zelensky setelah bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Ahad (6/11/2022), dikutip laman Jerusalem Post.

Baca Juga

Menurut dia, pasokan senjata Iran ke Rusia mempunyai peran signifikan dalam konflik. “Jika bukan karena suplai senjata Iran kepada agresor, kita akan lebih dekat dengan perdamaian sekarang,” ujar Zelensky. "Hari ini, penjajah (pasukan militer Rusia) menggunakan drone serangan Iran lagi. Ada yang (ditembak) jatuh, tapi sayangnya ada juga yang terhantam," ucap Zelensky. 

Zelensky menekankan, setiap orang yang membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina memikul tanggung jawab atas konsekuensi perang. Akhir pekan lalu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian untuk pertama kalinya mengakui bahwa negaranya telah memasok drone ke Rusia. Namun dia mengklaim, proses itu terjadi sebelum Moskow memutuskan menyerang Ukraina. “Kami memberikan sejumlah terbatas drone ke Rusia beberapa bulan sebelum perang Ukraina,” kata Amirabdollahian kepada awak media setelah pertemuan di Teheran, Sabtu (5/11/2022).

Pada kesempatan itu, Amirabdollahian turut menyampaikan bahwa Iran sama sekali tidak mengetahui bahwa drone buatan negaranya telah dipakai Rusia dalam pertempuran di Ukraina. “Kami setuju dengan menteri luar negeri Ukraina bahwa mereka menyerahkan kepada kami bukti apa pun yang mereka miliki tentang Rusia yang menggunakan pesawat nirawak Iran di Ukraina,” ucapnya. 

Dia menegaskan, Iran tetap berkomitmen pada resolusi konflik di Ukraina. Awal pekan ini Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani membantah kabar yang menyebut negaranya memasok drone ke Rusia. Ia menyatakan tuduhan itu sama sekali tak berdasar. Iravani pun menegaskan kembali netralitas Iran dalam konflik di Ukraina.

Dalam sebuah konferensi yang digelar surat kabar Israel, Haaretz, pada 26 Oktober lalu, Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia telah memesan 2.000 drone dari Iran. Drone-drone tersebut kemudian digunakan Moskow untuk menyerang negaranya. “Suara drone Iran yang menjijikan terdengar di langit kami setiap malam. Menurut intelijen kami, Rusia memesan sekitar 2.000 (tipe drone) 'Syahid' dari Iran," ujar Zelensky.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement