Kasus Covid Naik, Dinkes DIY Belum Bisa Pastikan dari Varian XBB
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Virus Covid-19 (ilustrasi) | Foto: Pixabay
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY cukup signifikan dengan rata-rata di atas 100 kasus per hari. Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY belum dapat memastikan kenaikan tersebut dikarenakan sudah adanya penyebaran Covid-19 subvarian Omicron XBB.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari mengatakan, perlu dilakukan pemeriksaan dengan metode whole genome sequencing (WGS) untuk memastikan kenaikan kasus dari varian XBB tersebut.
Pemeriksaan WGS untuk mendeteksi varian baru ini dilakukan pekan ini. "Saat ini Dinkes DIY masih melakukan pemeriksaan sampel dengan metode whole genome sequencing untuk mendeteksi persebaran virus subvarian baru tersebut di wilayah DIY," kata Rini.
Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Gunadi memperkirakan, subvarian Omicron XBB ini sudah masuk ke DIY melihat adanya peningkatan kasus. Menurut Gunadi, varian baru itu sudah masuk sejak Oktober 2022 lalu.
"(Diperkirakan subvarian Omicron XBB) Sudah (masuk DIY), sepertinya iya, hipotesisnya demikian, kemungkinan masuknya Oktober ke Yogya," kata Gunadi belum lama ini.
Meski begitu, hingga saat ini belum ditemukan adanya subvarian baru tersebut secara pasti berdasarkan pemeriksaan dengan metode WGS yang sudah dilakukan sebelumnya.
Pasalnya, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dengan metode WGS ini sebelumnya dengan sampel yang diambil yakni periode Agustus dan September.
"Hasil running kemarin itu belum ada XBB di Yogya, karena swab-nya itu baru sampel yang di-running dua pekan lalu, sampel yang di swab periode Agustus dan September, jadi memang kemungkinan belum (waktu itu)," ujar Gunadi.
Namun, WGS kembali dilakukan pekan ini guna memastikan XBB sudah masuk ke DIY. Gunadi menuturkan, pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa sebanyak 96 sampel periode Oktober dan November.
Menurut Gunadi, hasil WGS ini baru akan keluar sekitar satu pekan. "Rata-rata kita running 96 sampel dan hasil keluar biasanya semingguan dengan proses pembacaan kalau lancar," jelasnya.