Puting Beliung Terjang Grobogan, Tiga Kecamatan Terdampak
Red: Yusuf Assidiq
Prajurit TNI bersama warga membenahi bangunan rumah yang rusak akibat puting beliung (ilustrasi) | Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengimbau warga setempat untuk mewaspadai ancaman puting beliung. Hal itu menyusul sudah ada beberapa daerah di kota ini yang dilanda bencana puting beliung.
"Pada Ahad (6/11/2022) sore, tercatat ada beberapa titik kasus puting beliung yang tersebar di tiga kecamatan setelah bulan sebelumnya juga terjadi kasus serupa," kata Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Grobogan Masrikan di Grobogan, Senin (7/11/2022).
Di antaranya, tersebar di Kecamatan Brati terjadi di Desa Lemah Putih, sedangkan di Kecamatan Purwodadi di Kelurahan Purwodadi, dan Kecamatan Toroh di Jalan Purwodadi–Solo.
Sementara dampak peristiwa tersebut, di Kecamatan Brati terdapat 25 rumah warga di Desa Lemah Putih yang mengalami kerusakan pada bagian gentengnya. Sedangkan di Kecamatan Purwodadi terdapat pohon tumbang yang menutup Jalan Purwodadi-Semarang yang langsung dievakuasi tim BPBD.
Kasus pohon tumbang juga menutup tugu tani, tepatnya di sebelah selatan Pasar Nglejok dan sudah tertangani sehingga lalu lintas lancar kembali. Demikian halnya di Gang Tirto Lingkungan Jagalan Selatan Kelurahan Purwodadi dan Jetis Sopoyono juga terjadi pohon tumbang.
Di Kecamatan Toroh juga terjadi pohon tumbang hingga menutup Jalan Purwodadi-Solo, tim BPBD yang mendapatkan laporan segera melakukan evakuasi pohon tumbang yang melintang di jalan.
Untuk meminimalkan dampak bencana alam, BPBD Grobogan juga memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk selalu memantau perkembangan cuaca karena BMKG memprediksi bulan ini tingkat curah hujannya cukup tinggi. Sehingga bencana angin kencang dimungkinkan akan terjadi lagi.
"Bagi yang memiliki pohon tinggi, kami imbau untuk dirimbas. Sedangkan di tepi jalan raya sudah dikoordinasikan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk dilakukan perimbasan," ujarnya.
Hal terpenting, kata dia, masyarakat tidak abai dengan sejumlah informasi dan imbauan dari pemerintah antisipasi bencana alam. Termasuk ketika mengetahui akan terjadi hujan deras yang biasanya diikuti angin kencang juga paham langkah antisipasi meminimalkan dampaknya.