Senin 07 Nov 2022 18:10 WIB

2,2 Juta Orang Gunakan MRT Jakarta pada Oktober 2022

Rata-rata per hari 72.194 orang menggunakan MRT Jakarta dengan 7.663 perjalanan.

Rangkaian MRT melintasi Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) di Jakarta, Sabtu (8/10/2022). PT MRT Jakarta mencatat sebanyak 2.238.018 juta orang telah menggunakan layanan moda transportasi massal tersebut pada Oktober 2022.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Rangkaian MRT melintasi Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) di Jakarta, Sabtu (8/10/2022). PT MRT Jakarta mencatat sebanyak 2.238.018 juta orang telah menggunakan layanan moda transportasi massal tersebut pada Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMD PT MRT Jakarta mencatat sebanyak 2.238.018 juta orang telah menggunakan layanan moda transportasi massal tersebut pada Oktober 2022. Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT MRT Jakarta Rendi Alhilal menyebutkan, jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata per hari sekitar 72.194 orang menggunakan MRT Jakarta dengan 7.663 perjalanan kereta.

Angka keterangkutan tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 223.189 orang dari bulan sebelumnya, yaitu 2.014.829 orang dengan rata-rata harian mencapai 67.161 orang. "Usaha dalam menjaga waktu tempuh, kedatangan dan berhenti Ratangga mencapai 100 persen menunjukkan hasilnya. Kenaikan angka keterangkutan ini menunjukkan kepercayaan tinggi masyarakat terhadap layanan MRT Jakarta," kata Rendi, Senin (7/11/2022).

Baca Juga

Rendi menjelaskan, untuk menaikkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerjasama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata. Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga, mendorong peningkatan angka keterangkutan seperti PPD, Tebengandan yang terbaru, Swoop.

"Kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing)," katanya.

Secara angka, dia mengungkapkan, operator pengumpan ini menyumbang 13 persen angka keterangkutan dari total "ridership" MRT Jakarta.

Pada akhir 2022 ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan angka keterangkutan rata-rata harian dapat menyentuh 40 ribu orang per hari. Hal ini dapat terwujud apabila sejumlah kebijakan dapat dilaksanakan seperti percepatan regulasi yang mendukung penggunaan transportasi publik oleh pemerintah seperti "electronic road pricing", penyesuaian tarif parkir, serta integrasi sempurna (infrastruktur, jalur dan tarif) makin terwujud.

"Meski demikian, PT MRT Jakarta optimistis target tersebut dapat tercapai melihat grafik kenaikan jumlah penumpang yang menunjukkan peningkatan," katanya.

Sebagai bagian dari inovasi dan mengikuti tren digital oleh masyarakat, pengguna jasa MRT Jakarta dapat menggunakan aplikasi MRT Jakarta di ponsel pintar untuk membeli tiket perjalanan. Bisa juga menggunakan poin penggunaan untuk ditukar dengan berbagai promo, bahkan menonton film dan bermain gim ponsel.

"Seluruh fitur gaya hidup ini bertujuan untuk memberikan pengalaman penuh kepada pelanggan saat menggunakan layanan MRT Jakarta," katanya.

Di lingkungan MRT Jakarta, tambah dia, baik stasiun maupun kereta Ratangga, pemberlakuan Protokol Bangkit mutlak dilaksanakan. Bagi PT MRT Jakarta, aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna jasa selalu menjadi prioritas perseroan.

"MRT Jakarta secara konsisten menerapkan protokol kesehatan di stasiun dan Ratangga demi keselamatan bersama melalui Protokol Bangkit yang mendapatkan apresiasi baik dari masyarakat sebagai bentuk nyata dalam mengurangi risiko penyebaran COVID-19 di MRT Jakarta," tutur dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement