Senin 07 Nov 2022 19:25 WIB

Kota Bandung akan Terima 2.000 Vial Vaksin Covid-19 dalam Waktu Dekat

Sejak Oktober lalu puskesmas di Kota Bandung telah menggelar vaksinasi.

Rep: dea alvi soraya/ Red: Hiru Muhammad
Warga antre untuk menjalani vaksinasi booster COVID-19 di UPT Puskesmas Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). Vaksinasi booster di Kota Bandung telah mencapai 21 persen dan ditargetkan menyentuh angka 30 persen pada April 2022.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Warga antre untuk menjalani vaksinasi booster COVID-19 di UPT Puskesmas Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). Vaksinasi booster di Kota Bandung telah mencapai 21 persen dan ditargetkan menyentuh angka 30 persen pada April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Setelah mendapat kiriman 1.000 vial vaksin Covid-19 jenis Pfizer dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Senin (31/10/2022) lalu, stok vaksin di Kota Bandung kembali menipis. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron mengatakan, terlalu lamanya kekosongan pasokan vaksin Covid-19 di Kota Bandung, sekitar sebulan lebih, membuat permintaan vaksinasi membeludak. 

Dia mengatakan, sejak didistribusikan pada akhir Oktober lalu, seluruh puskesmas di Kota Bandung telah kembali mengadakan vaksinasi, begitu juga dengan kegiatan gebyar vaksinasi yang sejauh ini telah digelar di dua tempat.

Baca Juga

Menurut Asep, tingginya animo masyarakat untuk vaksinasi membuat pasokan vaksin yang ada semakin cepat menyusut.  “Vaksin 1.000 vial itu sudah dibagikan ke 80 puskesmas di seluruh Kota Bandung dan ada beberapa kegiatan gebyar vaksinasi,” tuturnya.

“Sekarang (stok vaksin) sudah menipis lagi, karena permintaan tinggi,” kata Asep.  Namun dia meyakinkan dalam waktu dekat, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan akan kembali memasok vaksin ke Kota Bandung. Pengiriman tahap dua ini, kata Asep diperkirakan berjumlah 2.000 vial. Meski begitu, dia mengaku tidak dapat memastikan kapan pengiriman vaksin susulan itu akan sampai di Kota Bandung. “Tanggal pastinya itu dari pusat, saya tidak bisa intervensi,” kata dia.