Senin 07 Nov 2022 20:51 WIB

Jelang KTT G20, ITDC Resmikan Proyek PLTS The Nusa Dua

Instalasi PLTS The Nusa Dua tahap awal dengan kapasitas 97 kWp.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
PLTS (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
PLTS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC Utilitas), melakukan pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi keberlanjutan dalam pengembangan kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali. Hal ini disampaikan Direktur Utama ITDC Utilitas A.A Istri Ratna Dewi saat peresmian PLTS Rooftop tahap pertama di The Nusa Dua, Bali, Senin (7/11/2022).

Direktur Utama ITDC Utilitas A.A Istri Ratna Dewi mengatakan, aksi transisi energi ini sejalan dengan salah satu pokok bahasan Presidensi G20 Indonesia yakni mendorong transisi energi menuju energi baru dan terbarukan dengan mengedepankan keamanan energi, aksesibilitas, dan keterjangkauan.

Baca Juga

"ITDC Utilitas akan terus melakukan berbagai improvement dalam pemenuhan kebutuhan utilitas di dalam kawasan, termasuk dalam mengembangkan zona hijau energi," ujar Dewi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/11/2022).

Sebagai langkah awal transisi energi di dalam kawasan dan dukungan pada percepatan transisi energi sesuai Bali Compact dan Bali Energy Transitions Roadmap, ucap Dewi, perusahaan telah mengembangkan project pioneer PLTS Rooftop di area Command Centre The Nusa Dua dan Lagoon ITDC.

Dewi menjelaskan, instalasi PLTS Rooftop tahap awal dengan kapasitas 97 kWp atau setara dengan 10 persen jumlah konsumsi energi operasional utilitas kawasan ini akan menjadi bagian dari sumber energi listrik gedung-gedung vital pada saat penyelenggaraan KTT G20, yaitu gedung-gedung Command Center di kawasan The Nusa Dua.

"PLTS Rooftop The Nusa Dua ini dikembangkan ITDC Utilitas berkolaborasi dengan SUN Energy, perusahaan pengembang PLTS yang telah mencatatkan ragam portfolio bisnisnya pada berbagai jenis industri," ucap Dewi.

Direktur Utama PT Surya Utama Nuansa Roy Wijaya mengatakan, pertambahan portofolio bisnis dari beragam jenis industri yang terus kami catatkan menjadi bukti dari pertumbuhan minat pasar akan pemanfaatan energi surya di Indonesia. SUN Energy, Roy sampaikan, telah berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaiknya dalam melakukan elektrifikasi secara menyeluruh dengan energi bersih lintas industri. 

"Setelah instalasi Solar Charging Station di kawasan pariwisata lainnya di Indonesia, instalasi PLTS berkapasitas 97 kWp di di kawasan The Nusa Dua merupakan wujud dukungan SUN Energy terhadap transisi hijau dalam sektor pariwisata," ucap Roy.

Melalui potensi pemanfaatan energi surya di Indonesia, lanjutnya, SUN Energy sebagai salah satu solar developer terbesar di Indonesia telah mencatatkan dukungannya terhadap kemajuan transisi hijau di Indonesia. Seperti produk stasiun pengisian daya listrik berbasis energi surya Chargee yang diperkenalkan pertama kali di kawasan pariwisata seperti Mandalika dan Labuan Bajo. 

"SUN Energy berupaya menjadi bagian dari proses transisi energi bagi ragam sektor industri, pada hari ini, dengan bangga kami meresmikan sistem PLTS Rooftop yang turut mendukung kemajuan sektor pariwisata hijau di Indonesia," kata Roy.

Direktur Operasi ITDC Troy Reza Warokka mengatakan kolaborasi yang dilakukan antara ITDC dan SUN Energy menjadi bagian dari implementasi nyata transisi hijau Indonesia. Sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata, ucap Troy, ITDC melalui anak usaha ITDC Utilitas memerlukan mitra seperti SUN Energy yang mampu mendukung komitmen ITDC untuk menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan di kawasan-kawasan yang dikelolanya.

"Semoga ke depannya kerja sama ini dapat dilakukan tidak hanya di The Nusa Dua, tetapi juga di The Mandalika dan Tana Mori dimana saat ini ITDC tengah mengembangkan kawasan-kawasan pariwasata baru," ujar Troy.

Troy mengatakan perhelatan KTT G20 yang berlokasi di Bali, Indonesia telah menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Berbagai pihak terus berupaya mengambil langkah strategisnya guna memberikan dukungan, sebagaimana harapan dari berlangsungnya KTT G20 adalah menghasilkan aksi dan kolaborasi nyata untuk menjadi solusi dari isu strategis Presidensi G20.

"Transisi menuju energi keberlanjutan telah dicatatkan menjadi salah satu fokus utama dari pelaksanaan KTT G20, yang juga akan menjawab permasalahan lingkungan seperti krisis iklim global," kata Troy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement