REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pos Indonesia meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Muhammadiyah di Auditorium At-Tanwir Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (7/11/2022). Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R Djoemadi menyampaikan, MoU ini langkah awal dalam menjalin kerja sama dengan Muhammadiyah.
"Dari MoU ini akan dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam hal yang spesifik. Misalnya terkait dengan pengembangan jasa keuangan, kurir, logistik, dengan siapa saja, bagaimana skemanya, itu nanti akan dibicarakan," kata dia.
Faizal menuturkan, dalam waktu dekat, bidang yang akan dikerjasamakan dengan Muhammadiyah kemungkinan pada bidang layanan jasa keuangan. Saat ini Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu), telah menjalin kerja sama dengan Pos Indonesia melalui penggunaan layanan jasa keuangan yang dikeluarkan PT Pos, Pospay.
"LazisMu memang sudah ada di Pospay. Tetapi nanti kemungkinan kita akan perdalam dengan jasa-jasa keuangan lainnya, jasa pembayaran, dan lainnya. Untuk pengiriman dokumen, ini salah satu saja, dan yang di luar itu lebih banyak," jelasnya.
Faizal memaparkan, lahir pada Agustus 1746, Pos Indonesia sudah berusia 276 tahun. Di usia yang dia sebut sudah lanjut ini, Pos Indonesia memiliki lima portofolio bisnis. Pertama adalah layanan jasa keuangan. Dahulu PT Pos terkenal dengan layanan ini, yang disebut wesel. "Zaman dulu namanya wesel, yang selalu ditunggu-tunggu mahasiswa anak kost-an. Sekarang, di era digital, kami punya solusi digital untuk financial service, bernama Pospay," paparnya.
Kedua, Faizal menerangkan, adalah layanan parsel, yakni mengantarkan barang dan dokumen hingga 50 kilogram. Ketiga, layanan logistik, yang meliputi jasa logistik ekspor-impor, transportasi dan semacamnya. Keempat adalah layanan properti. "Kami punya 3.000 titik di seluruh Indonesia," terangnya.
Layanan PT Pos yang kelima ada di bidang pendidikan. Faizal menuturkan, PT Pos memiliki universitas bernama Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI). Universitas ini merupakan hasil merger Politeknik Pos Indonesia (Poltekpos) dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Logistik (Stimlog). "Dari lima portofolio inilah yang kami tawarkan kepada Muhammadiyah untuk bekerja sama," tuturnya.
Menjelang Muktamar ke-48 Muhammadiyah 2022, PT Pos juga telah menawarkan usulan untuk membuat aplikasi mobile PospayMu, yang khusus digunakan oleh seluruh anggota Muhammadiyah dalam bertransaksi melakukan pembayaran apa saja. Misalnya untuk beli token listrik, topup pulsa, bayar cicilan motor, dan sebagainya.
"Kemudian misalnya di sektor logistik, kita bisa bantu. Mungkin ada anggota (Muhammadiyah) yang punya perusahaan, yang memerlukan jasa logistik, kita siap bantu," paparnya.
Faizal mengatakan, di sektor properti, PT Pos bisa bekerja sama bila persyarikatan berminat memberdayakan properti milik Pos Indonesia. Kemudian di sektor jasa kurir, anggota Muhammadiyah juga bisa menjadi agen pos untuk menerima pengiriman barang dan semacamnya.