REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Kesehatan Sulsel mencatat terdapat sembilan anak dicurigai (suspek) gangguan ginjal akut atipikal progresif di Sulawesi Selatan. "Kesembilan kasus ini belum ada yang ditetapkan sebagai gangguan ginjal akut atipikal progresif," ungkap Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel Ardadi di Makassar, Senin (7/11/2022).
Dari sembilan kasus itu, tujuh anak dirawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo, satu anak dirawat di RSUD Daya Makassar, dan satu anak lagi dirawat di RS AL Jala Ammari Makassar. Terkait obat untuk gangguan ginjal akut atipikal progresif ini, Ardadi mengungkapkan, Kementerian Kesehatan langsung menyalurkan ke rumah sakit, namun sejauh ini, ia belum menerima laporan penyalurannya.
"Sampai sekarang belum ada penyampaian laporan. Tugas kami hanya melobi, Kemenkes akan turunkan langsung ke rumah sakit," katanya.
Sebagai langkah pencegahan, Ardadi mengimbau para orang tua segera membawa anak mereka ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala seperti demam selama 3 - 5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk, diare, mual dan muntah karena infeksi pada saluran cerna.
"Termasuk jika warna urine berubah menjadi coklat, penurunan jumlah urine hingga tidak buang air kecil sama sekali. Pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup bila ada gangguan buang air kecil lebih dari 12 jam," katanya.