REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar menggelar pertemuan dengan Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi. Pertemuan tersebut jadi ajang partai berlambang pohon beringin itu menyerap aspirasi dari kumpulan relawan Joko Widodo tersebut.
"Sebagai partai peserta pemilu tentu bisa menyerap aspirasi yang nanti akan disampaikan dan kedua tentu aspirasi tersebut juga bisa dimasukkan melalui Partai Golkar," ujar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Partai Golkar dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menjadi salah satu gabungan partai yang sudah bisa mengusung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Sebab, koalisi tersebut sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.
"Tentu dalam waktu dekat kami membuka terhadap masukan-masukan dan malam ini membuktikan keterbukaan Golkar terhadap ide dan gagasan. Ini akan terus dijaga, kareba Partai Golkar termasuk dari seluruh masyarakat yang dihimpun dari Musra," ujar Airlangga.
Penanggung jawab Musra sekaligus Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan, Partai Golkar adalah yang pertama dikunjungi pihaknya. Sebab, partai berlambang pohon beringin itu disebutnya terbuka terhadap banyak ide.
"Kami ingin juga berdiskusi dan menyampaikan hasil-hasil Musra ini terutama juga menyangkut, bukan selain nama capres-cawapres, tapi juga isu yang aktual yang sangat dibutuhkan oleh warga atau masyarakat di mana Musra dilakukan," ujar Budi.
Budi menjelaskan, Musra adalah instrumen untuk merekam seluruh harapan aspirasi masyarakat Indonesia. Sesuai dengan kondisi objektif masing-masing wilayah yang memiliki masalahnya tersendiri.
"Jadi sebagaimana yang disampaikan Pak Jokowi bahwa musyawarah rakyat ini sebagai forum akar rumput, forumnya rakyat untuk bersuara," ujar Budi.