REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mulai melanjutkan perekrutan pekerja Filipina, termasuk pekerja rumah tangga mulai Senin (7/11/2022). Batas atas biaya perekrutan pekerja rumah tangga dari Filipina telah ditetapkan sebesar lebih dari Rp 50 juta.
Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial Arab Saudi mendesak semua perusahaan dan kantor yang menyediakan layanan mediasi untuk perekrutan pekerja rumah tangga untuk secara ketat mematuhi pagu harga yang diumumkan olehnya. Aturan yang sesuai dengan hukum ketenagakerjaan.
“Hal ini untuk menghindari sanksi yang diatur dalam peraturan UU Ketenagakerjaan terkait dengan kegiatan rekrutmen dan penawaran jasa tenaga kerja,” kata Juru Bicara Kementerian, Saad Al Hammad, dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (6/11/2022).
Berbicara kepada Okaz/Saudi Gazette, juru bicara tersebut menjelaskan batas maksimum biaya perekrutan yang disetujui untuk pekerja dari berbagai negara telah ditentukan. Ini termasuk Rp 37 juta untuk warga negara Uganda, Rp 41 juta lebih untuk Thailand, hampir Rp 45 juta untuk Kenya dan sekitar Rp 54 juta untuk Bangladesh.
Arab Saudi dan Filipina menandatangani nota kerja sama (MoC) pada 13 September tentang dimulainya kembali pengiriman pekerja Filipina ke Kerajaan. Termasuk pekerja rumah tangga, mulai 7 November 2022.
Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial Eng. Ahmed Al-Rajhi dan Sekretaris Departemen Pekerja Migran (DMW) Filipina Susan Ople. Nota tersebut datang sebagai kelanjutan dari hubungan bilateral dan sejarah antara Kerajaan dan Filipina, dan perpanjangan dari kerjasama permanen antara kedua negara dalam banyak aspek ekonomi.
Hal ini juga mencerminkan kesesuaian visi MHRSD dengan visi Kementerian Buruh Migran Filipina dalam melindungi aspek hak asasi pekerja. Pihak Filipina memuji lompatan kualitatif di pasar tenaga kerja Saudi sebagai imbalan atas inisiatif dan reformasi substansial yang disaksikan oleh pasar yang mengarah pada penguatan perlindungan pekerja migran sesuai dengan prinsip dasar dan teknis ILO dan UN Global Compact on Safe, Orderly dan Migrasi Reguler.
Mengingat hal di atas, kedua negara mencapai kesepakatan untuk melanjutkan pengiriman pekerja Filipina ke Arab Saudi pada 7 November 2022. Patut dicatat bahwa portal Musaned, di bawah MHRSD, menangguhkan pada Desember 2021 semua permintaan untuk mengeluarkan visa untuk warga Filipina. Hal ini menyusul keputusan Kementerian Tenaga Kerja Filipina untuk menangguhkan sementara pengiriman pekerja rumah tangganya ke Arab Saudi.