REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Wakil Presiden Mar’ruf Amin mengharapkan Universitas Darunnajah menginspirasi Islam moderat. Melalui pendidikan tinggi yang berproses di dalamnya, perguruan tinggi pesantren tersebut harus melahirkan generasi Muslim yang menyebarluaskan narasi Islam yang moderat, menggerakkan pembangunan dan kemajuan negara, dan menjadi pemersatu bangsa yang kaya dengan keragaman budaya.
“Mereka harus menjadi orang-orang yang memahami agama, yang berpaham moderat, sehingga Indonesia dapat menjadi rujukan Islam wasathiyah bagi dunia,” ujar Kiai Ma’ruf dalam sambutannya dalam acara grand launching Universitas Darunnajah di Jakarta pada Senin 9 November 2022.
Dia menjelaskan, menjadi moderat dapat ditempuh dengan memperdalam ilmu-ilmu keislaman. “Al-Ulum as-Syar'iyyah dalam rangka i'dadul mutafaqqihiina fid diin,” kata dia.
Selain itu, Kiai Ma’ruf juga mengharapkan empat hal lain dari universitas yang dikelola melalui wakaf tersebut. Pertama, dia mendambakan dukungan universitas tersebut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi dan keuangan syariah. Bidang ini merupakan cita-cita besar yang membutuhkan kontribusi pemikiran dari banyak ahli.
Pihaknya memiliki cita-cita, negara ini akan menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah.
Banyak pihak akan datang ke sini nantinya untuk mengetahui bagaimana mengembangkan ekonomi syariah di tengah keragaman tradisi.
Kedua, pihaknya meminta Universitas Darunnajah menjalankan pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk semua.
Ketiga, universitas berfungsi untuk mengembangkan keahlian dan bakat individu yang sesungguhnya dipersiapkan untuk memajukan perekonomian dan mengurangi kemiskinan negara. Individu - individu yang dihasilkan dari universitas harus menjadi angkatan kerja yang mumpuni dan lincah dalam menghadapi aneka tantangan di dunia kerja.
“Saat ini visi kita bukan saja di tingkat nasional, melainkan kita ingin mewujudkan tenaga kerja yang kompetitif di tingkat global. Saya harap Universitas Darunnajah menjadi salah satu institusi yang mampu memenuhi target ini. Dari Universitas Darunnajah akan lahir profesional dan ahli yang dibutuhkan oleh negeri,” ujar Kiai Ma’ruf.
Keempat, universitas adalah tempat mengembangkan pengetahuan dan teknologi baru melalui penelitian. Universitas memiliki akses paling banyak terhadap ilmu pengetahuan global yang diambil dan dimanfaatkan untuk kemajuan di dalam negeri.
Oleh sebab itu, Universitas Darunnajah harus mengoptimalkan fungsi ini agar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta melakukan inovasi secara terus menerus.
“Universitas Darunnajah harus mengembangkan kerja sama seluas-luasnya dengan institusi lain baik di dalam maupun luar negeri,” imbuh Wakil Presiden.
Kiai Ma’ruf menyampaikan apresiasi atas ikhtiyar keluarga besar Yayasan Darunnajah yang berperan aktif memajukan dunia pendidikan dan keagamaan dengan mendirikan universitas Darunnajah. Hal ini dilakukan untuk merespons tuntutan perkembangan zaman serta memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan akses pendidikan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Ketua Dewan Masjid Indonesia HM Jusuf Kalla menjelaskan, universitas pesantren harus mampu melahirkan pengusaha andal. Mereka adalah orang yang nantinya membangun umat dari jalur ekonomi yang berlandaskan nilai Islam.
“Saya mengapresiasi adanya Universitas Darunnajah. Terlebihi di dalamnya ada fakultas ekonomi dan bisnis. Nanti lulusannya akan menginspirasi dunia usaha negeri ini, bahkan mengharumkan dunia usaha Indonesia di negara lain,” ujar JK.
Di tempat yang sama, Presiden Universitas Darunnajah DR KH Sofwan Manaf bersyukur, rencana mendirikan universitas terwujud. “Alhamdulillah kita berjuang tujuh tahun untuk pendirian universitas. Alhamdulillah sudah turun SK-nya 10 Juni kemarin, namanya Universitas Darunnajah. Sekarang ini ada 3 fakultas dan 10 prodi,” jelas putra pewakaf KH Abdul Manaf Mukhayyar tersebut.
Perguruan tinggi tersebut dikelola melalui wakaf yang manfaatnya diberikan kepada umat Islam. Universitas ini memiliki tiga fakultas: pertama, Fakultas Agama Islam (FAI), mencakup Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Hukum Keluarga Islam (HKI), Pendidikan Islam Usia Dini (PIUD), dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI). Kedua, Fakultas Bisnis terdiri dari Program Studi Bisnis Digital, Kewirausahaan, dan Administrasi Bisnis. Ketiga, Fakultas Sains Dan Teknologi yang melingkupi Program Studi Sains Aktuaria, Rekayasa Perangkat Lunak, dan Sistem dan Teknologi Informasi.
Acara peluncuran Universitas Darunnajah dihadiri ratusan ulama pengasuh pesantren dari berbagai daerah di Indonesia. “Kami memohon doa kepada semuanya agar dapat terus mendidik generasi bangsa dan berkhidmah kepada umat,” kata Kiai Sofwan.