Selasa 08 Nov 2022 09:10 WIB

Mahasiswa dan Milenial Harap Langkah Kreatif Tangkal Radikalisme Terus Berbuah Manfaat

Nurkhasanah menyoroti keterlibatan masyarakat sipil.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) meraih rekor MURI saat gelaran Parade Budaya Nusantara, Ahad (6/11/2022).
Foto: Dok. Web
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) meraih rekor MURI saat gelaran Parade Budaya Nusantara, Ahad (6/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus meminimalisir intoleransi, radikalisme, dan aksi terorisme mendapat apresiasi. Kini BNPT membangun ketahanan bangsa  melalui penguatan aspek budaya. BNPT RI menyeleggarakan Parade Budaya Nusantara "Bersatu Lebih Erat, Bersama Lebih Harmoni" dengan rute Sarinah -  Bundaran HI - Sarinah di Jakarta pada Ahad (6/11/2022).

Aliansi Mahasiswa Milenial Indonesia (AMMI) berharap langkah Kepala BNPT, Boy Rafli Amar dapat membuahkan manfaat luas. Ketua Umum AMMI, Nurkhasanah menyatakan, pendekatan budaya dapat menjadi benteng pertahanan masyarakat, menangkal virus paham intoleransi, radikalisme dan aksi teror di Indonesia.

Baca Juga

“Warisan budaya Indonesia yang sangat kaya adalah modal besar untuk membentengi kita dari paham transnasional. Banyak kearifan-kearifan lokal yang mesti diperkuat dan diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari kita,” ujar Nurkhasanah, Senin (7/11/2022).

Nurkhasanah menyoroti keterlibatan masyarakat sipil dalam pencegahan paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Menurutnya BNPT dengan pendekatan pentahelix berhasil meredam tumbuh-kembangnya paham tersebut karena partisipasi publik yang nyata.

“Penguatan akar budaya tersebut diwujudkan BNPT RI dengan menggelar kegiatan Parade Budaya Nusantara. Kegiatan ini diikuti oleh ribuan orang peserta dengan menggunakan kebaya. Hal ini menjadi sinyal positif sekaligus memberi pesan kuat bahwa masyarakat Indonesia kini semakin cinta dan sadar akan budayanya sendiri,” kata Nurkhasanah.

Nurkhasanah menerangkan, kegiatan Parade Budaya juga merupakan simbol kolaborasi antara pemerintah dengan civil society. Kolaborasi yang mampu mengokohkan jati diri ke-Indonesiaan. Penguatan identitas budaya nasional bangsa Indonesia melalui parade tersebut ditunjukkan melalui kehadiran para peserta yang mengenakan baju adat atau kebaya.

“Kegiatan yang digagas BNPT menjadi simbol kebhinekaan luar biasa. Hari dimana menggaungkan bersama, inilah Indonesia," ujar Nurkhasanah.

Nurkhasanah juga bersyukur melihat antusiasme perempuan Indonesia pada kegiatan parade ini. Dia meyakini BNPT RI akan semakin sering melibatkan kaum perempuan dalam melindungi keluarga dan komunitasnya dari ideologi dan aksi terorisme. 

"Ibu -ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Tiang-tiang rumah tangga. Mereka dapat ikut menjaga keluarga dari virus intoleransi, radikalisme dan terorisme. Parade budaya yang diikuti perempuan berbusana kebaya dimaksudkan pula untuk mendorong peran perempuan dalam upaya pencegahan terorisme. Walaupun tergolong dalam kelompok yang rentan,” kata Nurkhasanah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement