Hasto Kristiyanto Bakal Pimpin Konsolidasi Ribuan Kader PDIP Surabaya
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto saat jeda rapat koordinasi kepala daerah PDIP, Kamis (16/6). | Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dijadwalkan mengunjungi Kota Surabaya pada Rabu (9/11/2022) untuk membakar semangat 1.600 kader banteng Kota Pahlawan. Hasto bakal memberi penguatan semangat tentang program kerja kerakyatan yang dijalankan kepada masyarakat.
"Beliau akan menggembleng langsung lebih dari 1.600 kader PDI Perjuangan Kota Surabaya," kata Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono, Selasa (8/11/2022).
Adi mengatakan, ribuan kader yang dihadirkan adalah para pengurus anak cabang (PAC) atau pengurus PDIP tingkat kecamatan, pengurus ranting PDIP (tingkat kelurahan), dan ketua anak ranting PDIP (tingkat RW) se-Surabaya. Selain itu, pihaknya juga mengundang seluruh bakal calon legislatif Pemilu 2024, yang telah mendaftar melalui pintu DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
“Kita akan mendengarkan arahan Pak Hasto terkait penguatan konsolidasi partai untuk memacu kerja kerakyatan yang bakal terus kita jalankan tanpa henti," ujarnya.
Adi menyebut, konsolidasi partai yang digelar sebagai wujud nyata soliditas kader PDIP di Kota Pahlawan. PDIP Surabaya menyadari betul bahwa soliditas adalah kunci untuk terus mendapat kepercayaan dari masyarakat.
"Soliditas adalah setengah dari kemenangan, selalu kita tanamkan. Dan kita semua siap menyongsong hattrick atau tiga kali kemenangan berturut-turut pada Pemilu 2024 mendatang, baik untuk Pemilu legislatif maupun presiden," kata Adi.
Konsolidasi ribuan kader tersebut, sambung Adi, juga bakal diwarnai dengan pertunjukan seni-budaya sebagai pembuka. Pertunjukan tersebut sebagai bukti bahwa PDI Perjuangan senantiasa menjunjung tinggi seni-budaya bangsa.
"Di tengah berbagai kemajuan, Kota Surabaya punya akar kebudayaan seperti kesenian yang selalu dipelihara untuk hidup, dan tidak boleh ditinggalkan," ujarnya.