REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK – Program Sekolah Penggerak merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila. Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar secara holistik yang mencakup kompetensi (Literasi dan Numerasi) dan karakter diawali dengan SDM yang unggul, seperti kepala sekolah dan guru.
Di antara banyaknya fasilitator Sekolah Penggerak yang ada, salah satunya adalah dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak. Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif selalu mendukung pendidikan di Indonesia tentunya turut ambil bagian dalam program ini. Universitas BSI mengirimkan beberapa dosen terbaiknya untuk menjadi fasilitator dalam program sekolah penggerak, salah satunya pada lokakarya kurikulum di Hotel Aston Kabupaten Ketapang, Sabtu (29/10/2022).
Dosen Universitas BSI kampus Pontianak yang tergabung dalam program Sekolah Penggerak dari angkatan satu, dua, dan terakhir yaitu angkatan tiga turut hadir. Di antara salah satu angkatan tersebut terdapat Koordinator Bidang II Non-Akademik Universitas BSI kampus Pontianak Yoki Firmansyah sekaligus sebagai fasilitator Sekolah Penggerak angkatan kedua.
Yoki selaku fasilitator saat ini ditugaskan untuk memfasilitasi beberapa sekolah SMA di beberapa kabupaten di Kalimantan Barat. Antara lain yaitu Kayong Utara, Ketapang, dan Kubu Raya.
Yoki mengatakan lokakarya ini bertajuk Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen. Dalam lokakarya ini fasilitator memberikan penjelasan kepada kepala sekolah dan guru terkait tentang bagaimana cara mengolah dan melaporkan hasil asesmen yang sudah dilakukan oleh guru dalam bentuk rapor dan tentunya disesuaikan dengan paradigma baru, yaitu Merdeka Belajar.
“Saya sangat senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan Sekolah Penggerak ini, karena di sini saya juga dapat belajar dan mengabdi untuk pendidikan di Indonesia. Dalam kegiatan ini saya juga mendapatkan pengalaman-pengalaman baru terutama dari sekolah yang difasilitasi,” ujar Yoki, Sabtu (29/10/2022).
Meskipun harus menempuh perjalanan yang cukup melelahkan untuk bisa sampai di Kabupaten Ketapang yang cukup jauh dari ibu kota tapi Yoki merasa puas dapat bertemu langsung dengan para kepala sekolah dan guru-guru yang hebat. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Universitas BSI yang telah banyak mendukung dalam program Sekolah Penggerak. Kegiatan seperti ini memang membutuhkan banyak waktu, tapi Universitas BSI selaku kampus yang mendukung kegiatan ini sangat banyak memberikan kemudahan kepada saya dalam menjalankan tugasnya,” jelasnya.