Selasa 08 Nov 2022 16:44 WIB

Bio Farma Targetkan 120 Juta Dosis IndoVac untuk Tahun Depan

Biofarma menyebut vaksin IndoVac sedang dikaji kemampuan tangkan Omicron XBB

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas menyuntikkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). IndoVac menjadi vaksin COVID-19 pertama yang diproduksi secara lokal di dalam negeri mulai dari proses hulu hingga hilir dan telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat serta akan diproduksi sebanyak 20 juta dosis di tahun 2022.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Petugas menyuntikkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). IndoVac menjadi vaksin COVID-19 pertama yang diproduksi secara lokal di dalam negeri mulai dari proses hulu hingga hilir dan telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat serta akan diproduksi sebanyak 20 juta dosis di tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bio Farma (Persero) memastikan ketersediaan vaksin covid-19. Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan Holding BUMN Farmasi tersebut telah mendapat laporan perihal ketersediaan vaksin covid-19 yang mulai berkurang di sejumlah daerah.

"Kami sedang memproduksi itu, seperti yang disampaikan juga pada launching IndoVac oleh Pak Jokowi waktu itu, target kami bisa produksi 20 juta dosis vaksin hasil produksi dalam negeri," ujar Soleh saat Ngobrol Pagi BUMN bertajuk "Peran Strategis BUMN di Perhelatan G20 di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (8/11).

Soleh menyebut produksi IndoVac tak hanya berhenti pada tahun ini. Menurut Soleh, perusahaan juga siap meningkatkan kapasitas produksi vaksin untuk tahun depan.

"Tahun depan jika dibutuhkan bisa kami genjot sampai ke 120 juta dosis," ucap Soleh.

Soleh mengatakan IndoVac sendiri sudah bisa digunakan untuk menangkal varian-varian yang baru. Namun begitu, Soleh menyebut perusahaan masih melakukan kajian terkait efektivitas IndoVac dalam menangkal varian yang terbaru Omicorn XBB.

"Nanti kalau ada hasil kajian, hasil studi, atau riset kami bahwa vaksin terbaru ini akan menangkal varian paling baru, akan kami sampaikan kepada publik," sambung Soleh.

Menurut Soleh, hal ini merupakan bentuk adaptif perusahaan dalam mengikuti perkembangan zaman dan tantangan terbaru. Soleh mengatakan Holding BUMN Farmasi juga terus memantau perkembangan kasus gagal ginjal akut.

"Tim kami selalu mengadopsi selalu mengikuti arahan Kemenkes maupun BPOM untuk selalu mengupdate program kami dan kami selalu transparan ketika ada yang menyalahi pasti kami setop jualannya. Itu bagian dari komitmen kami," kata Soleh menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement