REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengerahkan ribuan petugas untuk berjaga di dalam bus. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kasus pelecehan di armada yang dioperasikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta tersebut.
"Kita sudah kerahkan 1.800 petugas yang berjaga di atas bus, untuk memfokuskan dalam pencegahan dan penanganan kasus pelecehan," kata Direktur Operasional dan Keselamatan PT TransJakarta, Yoga Adiwinarto di Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Yoga menjelaskan, selain adanya petugas, dibutuhkan juga kesadaran sesama penumpang untuk saling mengingatkan agar menghindari terjadinya pelecehan. "Karena kalau kita berharap hanya petugas yang awasi, ketika bus penuh atau padat bisa terjadi juga pelecehan tersebut, maka dari itu dibutuhkan kesadaran dari sesama penumpang," ujarnya.
Selain itu, pihaknya mengoperasikan kembali bus 'pink' sebanyak 10 armada sebagai salah satu upaya untuk mengurangi potensi pelecehan. "Pengoperasian kembali 10 armada bus 'pink' merupakan salah satu pencegahan terjadinya pelecehan. Selain itu juga untuk memenuhi banyaknya pelanggan serta mobilitas pelanggan," katanya.
Pengguna moda transportasi massal tersebut per hari mencapai 800 ribu lebih atau mengalami peningkatan sekitar 3,9 persen dibandingkan penumpang harian sebulan sebelumnya.
"Berdasarkan data, kami melayani 806.159 pelanggan per Selasa 18 Oktober 2022 atau naik 3,9 persen bila dibandingkan penumpang 19 September 2022, sebesar 775.752 pelanggan," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta Anang Rizkani Noor dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (19/10).
Jumlah pelanggan sebesar itu menggambarkan kepercayaan masyarakat pada layanan PT TransJakarta semakin meningkat. "Peningkatan jumlah pelanggan ini sebagai salah satu indikator bahwa pelanggan sudah kembali menggunakan TransJakarta setelah transisi beberapa waktu lalu telah ditangani dengan baik," katanya.