Selasa 08 Nov 2022 19:39 WIB

Penyandang Diabetes Disarankan Olahraga Malam Hari, Ini Penjelasannya

Olahraga di malam hari membawa manfaat khusus bagi penyandang diabetes.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Olahraga di malam hari membawa manfaat khusus bagi penyandang diabetes.
Foto: www.freepik.com
Olahraga di malam hari membawa manfaat khusus bagi penyandang diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak dipungkiri, olahraga merupakan salah satu aktivitas yang bisa memelihara kebugaran dan membawa manfaat kesehatan. Manfaat kesehatan ini bisa menjadi lebih besar bila olahraga dilakukan di waktu yang tepat.

Menurut studi terbaru dalam jurnal Diabetologia, manfaat ekstra yang bisa diberikan oleh kebiasaan berolahraga adalah perbaikan resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan kondisi yang terjadi ketika sel-sel di tubuh tak bisa merespons insulin dengan baik.

Baca Juga

Seperti dilansir WebMD, Selasa (8/11/2022), kondisi tersebut membuat sel tak bisa menggunakan glukosa yang ada di dalam darah sebagai sumber energi. Situasi ini akan mendorong pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Seiring waktu, kondisi ini akan membuat kadar gula darah meningkat.

Resistensi insulin umumnya terjadi akibat kegemukan atau obesitas. Ketika resistensi insulin terjadi, penderitanya bisa berisiko untuk mengalami diabetes tipe 2.

Menurut studi terbaru, waktu berolahraga turut mempengaruhi seberapa besar perbaikan resistensi insulin yang bisa dicapai oleh seseorang. Studi ini dilakukan dengan menganalisis data dari Netherlands Epidemiology of Obesity yang melibatkan 6.671 partisipan berusia 45-65 tahun selama 2008-2012.

Selama studi berlangsung, tim peneliti menganalisis beragam faktor seperti indeks massa tubuh, kadar gula darah, sampel insulin, hingga pemindaian MRI. Tim peneliti juga memantau aktivitas fisik para partisipan dan membaginya ke dalam tiga waktu, yaitu pagi (06.00-12.00), siang (12.00-18.00), dan malam (18.00-24.00).

Hasil studi menunjukkan bahwa olahraga di pagi hari tampak tak memberikan pengaruh pada penurunan resistensi insulin. Akan tetapi, olahraga di siang dan malam hari tampak memicu terjadinya perbaikan resistensi insulin.

Orang-orang yang melakukan olahraga berintensitas sedang hingga berat di siang hari mengalami penurunan resistensi insulin sebesar 18 persen. Sedangkan orang-orang yang melakukan olahraga sama di malam hari mengalami penurunan resistensi insulin sebesar 25 persen.

"Studi lebih lanjut perlu dilkaukan untuk mengukur apakah waktu dalam beraktivitas fisik benar-benar penting dalam menentukan kejadian diabetes tipe 2," tutur tim peneliti, seperti dilansir Medical News Today.

Meski waktu berolahraga mungkin berperan penting, ahli endokrinologi Dr Ishita Patel mengatakan ada hal yang jauh lebih penting dan perlu diperhatikan dalam berolahraga. Hal tersebut adalah menjadikan olahraga sebagai bagian dari keseharian, terlepas dari kapan pun waktunya.

"Saya merasa konsistensi dalam berolahraga perlu lebih didorong daripada memberikan tantangan tambahan dalam hal menentukan 'waktu yang sempurna' untuk berolahraga," ujar Dr Patel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement