REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Bertepatan gerhana bulan total pada Selasa (9/11/2022), sekitar 2.200 santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalam ikut mengamati proses berlangsungnya. Selain itu, mereka juga menggelar shalat gerhana berjamaah.
Kepala Pusat Astronomi Ponpes Assalam Sukoharjo, AR Sugeng Riadi, mengatakan bahwa ketika memasuki waktu magrib cuacanya masih gerimis.
Namun, selepas sholat Magrib dan shalat gerhana sisa-sisa totalitas atau warna merah masih dapat terlihat. Pasalnya awan mendung semakin menyingkir.
"Setelah mereka sholat di masjid sekitar 2.200 santri juga ikut observasi gerhana bulan pada malam hari ini. Sedangkan untuk santri yang tergabung dalam observatory shalat di gedung ini," kata Sugeng, Selasa (8/11/2022).
Sugeng menjelaskan bahwa anak-anak yang tergabung dalam observatory total ratusan santri. Mulai dari yang junior hingga senior.
"Senior itu kira-kira ada 80 santri kemudian yang Junior itu ada sekitar 300 yang mengamati gerhana bulan malam ini," kata Sugeng.
Sugeng menjelaskan bahwa klub saat ini menyediakan empat teleskop yang digunakan untuk menyaksikan gerhana bulan.
Sedangkan fenomena langka Gerhana bulan total 2022 ini diawali dari fase penumbral (samar) yang sudah dimulai pukul 15.02 WIB. Lalu fase parsial (sebagian) dimulai pukul 16.09 WIB dan fase total dimulai pukul 17.16 WIB dan rangkaian gerhana akan berakhir pada pukul 20.56 WIB.
"Harusnya di wilayah Solo sudah kelihatan sejak pukul 17.16 WIB namun karena mendung tak kelihatan tadi. Terlihat 18.38 WIB dengan bulan warna merah di atap namun kemudian menghilang dan muncul lagi. Akan berakhir pada pukul 19.47 WIB," katanya.