REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina membantah berada di bawah tekanan Barat untuk berunding dengan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya mengungkapkan keinginan pembicaraan damai dengan Presiden Vladimir Putin.
Penasihat senior Zelenskyy Mykhailo Podolyak mengatakan, tidak masuk akal informasi yang menyatakan negara-negara Barat akan mendorong Kiev untuk bernegosiasi tentang persyaratan Moskow. Dia menegaskan, negara-negara Barat justru yang memasok Ukraina dengan senjata untuk mengusir pasukan Rusia dari tanahnya.
Podolyak mengatakan, tidak ada paksaan dalam hubungan Kiev dengan Washington. Saran bahwa Barat mendorong Ukraina untuk bernegosiasi adalah bagian dari program informasi Rusia, meskipun dia tidak secara langsung membantah laporan Washington Post//.
Pernyataan Zelenskyy mengikuti laporan Washington Post// pekan lalu yang menyatakan Amerika Serikat (AS) telah mendorong Ukraina untuk memberi sinyal kesediaan untuk melakukan pembicaraan. Komentar Zelenskyy juga bertepatan dengan pemilihan paruh waktu AS yang hasilnya dapat menguji dukungan Barat untuk Ukraina.
Dalam pidato semalam sebelum Zelenskyy akan berbicara dengan para pemimpin dunia pada pertemuan puncak konferensi iklim di Mesir, dia menyatakan kondisi yang sepenuhnya dapat dimengerti untuk pembicaraan damai Ukraina. "Sekali lagi, pemulihan integritas teritorial, penghormatan terhadap Piagam PBB, kompensasi untuk semua kerusakan yang disebabkan oleh perang, hukuman bagi setiap penjahat perang dan jaminan bahwa ini tidak akan terjadi lagi," katanya.
Zelenskyy menegaskan, Ukraina telah berulang kali mengusulkan pembicaraan damai. "Kami selalu menerima tanggapan gila Rusia dengan serangan teroris baru, penembakan, atau pemerasan," ujarnya.
Sedangkan juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov pada pekan lalu mengulangi posisi Rusia yang terbuka untuk pembicaraan tetapi Ukraina yang justru menolaknya. Moskow mengatakan tidak akan bernegosiasi atas wilayah yang sudah diklaim usai pencaplokan dari tetangganya Ukraina. Sejak Rusia mengumumkan pencaplokan wilayah Ukraina pada akhir September, Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina tidak akan pernah bernegosiasi selama Putin adalah presiden Rusia.