REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Pertamina meningkatkan kapasitas energi panas bumi atau geothermal sebagai salah satu faktor penting mencapai target pengurangan emisi karbon dengan terdapat potensi reduksi emisi yang signifikan dari pengembangan kapasitasnya.
Dalam diskusi di Paviliun Indonesia COP-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir pada Senin waktu setempat, CEO Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto menjelaskan bahwa Pertamina mendukung langkah pemerintah Indonesia untuk mencapai nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060.
Pertamina menargetkan pencapaian net zero emission pada 2060 dengan dukungan berbagai langkah dekarbonisasi dan bisnis hijau, termasuk pengembangan kapasitas geothermal.
Dia menyoroti akan terjadi pengurangan signifikan emisi karbon ketika dilakukan eksekusi apa yang tertuang di Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional yang terbaru untuk menambah kapasitas terpasang geothermal di Indonesia. "Kita memiliki kesempatan untuk melakukan pengurangan secara kumulatif hingga 1.200 juta ton emisi karbon ekuivalen," jelasnya.