REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Aksi “penyerangan” karya seni oleh aktivis iklim kembali terjadi. Pada Rabu (9/11/2022), dua aktivis dari kelompok Stop Fossil Fuel Subsidies menempelkan tangan mereka yang telah dibaluri lem ke lukisan populer karya Andy Warhol, yakni “Campbell’s Soup I”, yang dipajang di National Art Gallery of Australia di Canberra.
"Andy Warhol menggambarkan konsumerisme yang gila dalam serial ikonik ini," kata pemrotes Bonnie Cassen dalam sebuah pernyataan yang dirilis Stop Fossil Fuel Subsidies.
“Sekarang kita membuat kapitalisme menjadi gila. Keluarga harus memilih antara obat-obatan dan makanan untuk anak-anak mereka sementara perusahaan bahan bakar fosil menghasilkan rekor keuntungan,” kata Cassen menambahkan.
Belum ada keterangan dari National Art Gallery of Australia apakah aksi oleh dua aktivis Stop Fossil Fuel Subsidies menyebabkan kerusakan pada karya Andy Warhol. Bulan lalu, Dua aktivis iklim dari kelompok Letzte Generation melemparkan kentang tumbuk ke lukisan "Les Mueles" karya Claude Monet yang berada di Postdam's Barberini Museum, Jerman. Tindakan tersebut ditujukan untuk mendesak penghentian penggunaan bahan bakar fosil.
“Jika dibutuhkan sebuah lukisan, dengan #MashedPotatoes atau #TomatoSoup yang dilemparkan padanya, untuk membuat masyarakat ingat bahwa bahan bakar fosil membunuh kita semua: Maka kami akan memberi Anda #MashedPotatoes pada sebuah lukisan!” tulis Letzte Generation lewat akun Twitter-nya 23 Oktober lalu seraya mengunggah video saat kedua anggotanya melemparkan kentang tumbuk ke lukisan Monet.
Salah satu aktivis yang terlibat dalam pelemparan lukisan Monet turut menyampaikan hal serupa saat melakukan aksinya. "Apakah perlu kentang tumbuk pada lukisan untuk membuatmu mendengarkan? Lukisan ini tidak akan bernilai apa-apa jika kita harus berebut makanan. Kapan Anda akhirnya akan mulai mendengarkan?" katanya, dikutip laman the Guardian.
Pengelola Barberini Museum mengungkapkan, tindakan vandalisme oleh anggota Letzte Generation tidak menyebabkan kerusakan pada lukisan Monet. Sebab terdapat bingkai kaca yang melindungi lukisan tersebut. "Sementara saya memahami keprihatinan mendesak para aktivis dalam menghadapi bencana iklim, saya terkejut dengan cara mereka mencoba memberikan bobot pada tuntutan mereka. Dalam karya-karya kaum Impresionis-lah kita melihat keterlibatan artistik yang intens dengan alam," kata Direktur Barberini Museum Ortrud Westheider dalam sebuah pernyataan.
Lukisan “Les Mueles” merupakan bagian dari seri Haystacks yang terkenal dari Monet. Tiga tahun lalu, lukisan tersebut dijual di pelelangan seharga 110 juta dolar AS.
Awal Oktober lalu, kelompok Just Stop Oil juga melemparkan sup tomat ke lukisan “Sunflowers” karya Vincent van Gogh yang berada di London’s National Gallery, Inggris. Karena berada di balik bingkai kaca, aksi pelemparan sup tomat itu pun tak merusak lukisan karya maestro tersebut.