Rabu 09 Nov 2022 16:37 WIB

Resmi Digelar, IIBF 2022 Hadirkan Zona Kalap untuk Pecinta Buku

Zona Kalap menjual buku dengan diskon mulai 20 hingga 80 persen.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus raharjo
Pengunjung memilih buku-buku yang akan dibeli pada pameran Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11/2022). Pemeran IIBF 2022 yang berlangsung 9-13 November 2022 tersebut diikuti oleh 134 peserta dari dalam dan luar negeri dengan target jumlah pengunjung 25 ribu orang. Pameran IIBF 2022 juga menghadirkan zona kakap dimana buku-buku menarik dijual dengan diskon hingga 80 persen. Republika/Prayogi.
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung memilih buku-buku yang akan dibeli pada pameran Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11/2022). Pemeran IIBF 2022 yang berlangsung 9-13 November 2022 tersebut diikuti oleh 134 peserta dari dalam dan luar negeri dengan target jumlah pengunjung 25 ribu orang. Pameran IIBF 2022 juga menghadirkan zona kakap dimana buku-buku menarik dijual dengan diskon hingga 80 persen. Republika/Prayogi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia International Book Fair (IIBF) kembali digelar untuk yang ke-42 kalinya. Pameran buku tertua di Indonesia ini kembali dilakukan secara hibrida, dengan pameran luring di Hall B Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, dan secara daring di salah satu lokapasar.

"Seperti tahun sebelumnya IIBF 2022 dilakukan secara hibrida. Di mana kita tatap muka dan juga diselenggarakan melalui lokapasar Shopee. Dalam lokapasar ini diikuti oleh 80 penerbit yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Ketua Panitia IIBF 2022, Wahyu Rinanto, saat membuka IIBF 2022 di Hall B JCC, Rabu (9/11/2022).

Baca Juga

Pameran yang pertama kali diselenggarakan pada 1980 dengan nama Indonesia Book Fair (IBF) itu mulai diselenggarakan secara hibrida pada 2021 lalu akibat terpaan pandemi Covid-19. Setelah dua tahun pandemi, Wahyu berharap IIBF 2022 dapat menjadi momentum kebangkitan industri perbukuan nasional.

"Kami akui bukan hal mudah menjaring peserta, terutama peserta IIBF offline atau yang langsung di lokasi ini. Bisa jadi sebenarnya penerbit telah terbiasa melakukan penjualan lewat jaringan atau daring atau mungkin distribusi yang lain," jelas dia.

Tapi, menurut Wahyu, pada hakikatnya pameran buku bukan sekadar untuk jual-beli buku. Lebih dari itu, pameran buku adalah tempat bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan dunia perbukuan, tempat pembaca bertemu dengan para penulis, ilustrator, penerjemah, pekerja kreatif, dan pekerja perbukuan lainnya.

"Di tempat pameran ini adalah tempat bertemunya penerbit dan lembaga literasi untuk menjalin komunikasi dan dengan sesama penerbit dan dengan masyarakat pembaca. Karena itu, IIBF 2022 ini selalu menghadirkan berbagai acara bagi masyarakat perbukuan," kata Wahyu.

IIBF 2022 akan menghadirkan 45 kegiatan di dalamnya mulai Rabu (9/11/2022) hingga Ahad (13/11/2022) mendatang. Sebagai pameran berskala internasional, panitia juga menghadirkan Indonesia Rights Fair yang diikuti oleh 50 penerbit baik dari dalam maupun luar negeri.

Lalu, untuk memfasilitasi pengunjung dengan buku-buku berharga dengan harga rendah, IIBF 2022 juga kembali menyediakan Zona Kalap. Zona Kalap merupakan tempat berkumpul penerbit-penerbit dengan buku luar maupun dalam negeri yang tidak menggunakan booth dengan buku yang dijual diskon mulai dari 20 hingga 80 persen. Ada sekitar enam ribu judul dan 500 ribu eksemplar yang tersedia di Zona Kalap ini.

Terkait Zona Kalap tersebut, seorang pengunjung bernama Muhammad Fikri (29 tahun) mengaku sangat tertarik dengan area tersebut. Sebagai pecinta buku dan pengoleksi buku, dia bisa mendapatkan buku-buku dengan harga murah, baik buku dalam maupun luar negeri.

"Tertarik untuk melakukan pembelian buku pada Zona Kalap ini. Karena sebagai pengoleksi buku tentu diskon yang ada ini sangat sayang untuk dilewatkan," kata Fikri saat sedang melihat-lihat buku di Zona Kalap.

Pengunjung lain bernama Miftah (25 tahun) mengaku sangat tertarik dengan Zona Kalap. Sebagai penggemar buku, dia bisa menambah koleksi buku-bukunya tanpa harus merogoh kocek yang besar. Area dengan buku diskon tersebut dia harapkan tidak berhenti di tahun ini, melainkan terus ada untuk pameran IIBF yang berikutnya.

"Dengan adanya pameran seperti ini saya bisa menambah koleksi buku saya dengan tidak merogoh kocek banyak-banyak. Judul bukunya yang di sini sangat menarik beberapa sudah beli dan harapannya even seperti ini akan terus ada untuk selanjutnya," kata Miftah.

Kampanyekan Buku Sebagai Nadi Kehidupan Bangsa

Pada kesempatan itu turut hadir Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. Dia menyampaikan, selain sebagai upaya untuk mengampanyekan buku sebagai nadi kehidupan sebuah bangsa, IIBF juga dapat menjadi forum dialog antara penulis dengan pembacanya. Lewat kegiatan itu, kesalahan tafsir akan suatu bacaan dapat terhindari.

"Dalam forum ini juga ada proses dialog antara penulis dan juga pembaca. Ini akan menghindarkan kesalahan tafsir terhadap sebuah ilmu sekaligus membantu penulisnya untuk mendapatkan input untuk perbaikan karyanya," tutur menteri yang kerap disapa Gus Halim itu.

Dalam pembukaan IIBF 2022 juga dilakukan penganugerahan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Award. Ada empat kategori penganugerahan dengan empat pemenang. Untuk Writer of The Year dimenangkan oleh Ary Nilandari. Kemudian Book of The Year dimenangkan oleh buku "Laut Bercerita" karya Leila S Chudori.

Lalu Rookie of The Year dimenangkan oleh Chandra Bientang. Anugerah keempat adalah Literacy Promoter yang dimenangkan oleh Atalia Praratya, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Para penerima anugerah mendapatkan piala dan juga uang tunai yang diberikan oleh penyelenggara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement