REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Mantan bek tengah Liverpool, Jamie Carragher, terkejut dengan kabar rencana Fenway Sports Group (FSG) untuk melepas kepemilikan Liverpool. Carragher menilai, ada pertimbangan dan kondisi tertentu yang akhirnya membuat FSG berniat mengambil langkah tersebut.
Kabar itu berpangkal dari permintaan FSG kepada lembaga investasi, Goldman Sachs dan Morgan Stanley, untuk melakukan valuasi aset Liverpool pada awal pekan ini. Berdasarkan lansiran Sky Sports, the Reds disebut memiliki nilai hingga mencapai 4,4 miliar poundsterling.
Belakangan, FSG mengungkapkan membuka peluang untuk kehadiran investor baru dengan menjual sebagian kepemilikan saham the Reds. Meski FSG tidak menyebutkan soal melepas kepemilikan Liverpool secara keseluruhan, kemungkinan tersebut tetap terbuka.
Carragher cukup terkejut dengan rencana FSG tersebut. Terlebih, kondisi keuangan Liverpool, ujar Carragher, sebenarnya tidak terlalu buruk. Keputusan untuk melepas the Reds demi bisa mendapatkan investasi tambahan rasanya dianggap kurang tepat.
''Saya cukup terkejut. Apakah nilai Liverpool bisa lebih tinggi dari saat ini? Dengan kehadiran Juergen Klopp sebagai pelatih dan kesuksesan yang diraih tim ini dalam beberapa tahun terakhir? Mungkin ada sesatu yang lain (dari rencana ini),'' ujar Carragher seperti dilansir Sky Sports, Rabu (9/11/2022).
Sebagai pemilik klub, FSG dinilai mampu membawa the Reds meraih kesuksesan. Prestasi di atas lapangan pun sejalan dengan kondisi keuangan klub. Bahkan, Carragher menilai, model pengelolaan Liverpool menjadi contoh buat klub lain.
''Sebagai pemilik, FSG sudah meraih kesuksesan. Mereka adalah pemilik yang membawa Juergen Klopp, merenovasi stadion, meningkatkan kualitas kompleks latihan. Pengelolaan ini menjadi contoh buat klub-klub lain, seperti Arsenal,'' kata Carragher.
FSG secara resmi mengambil alih kepemilikan Liverpool pada 2010 silam dengan kucuran dana mencapai 300 juta poundsterling. Sejak akuisisi oleh perusahan asal Amerika Serikat tersebut, Liverpool memang berhasil kembali menjadi salah satu klub yang diperhitungkan di Inggris dan Eropa.
Puncaknya, the Reds sukses menggondol titel Liga Primer Inggris dan gelar juara Liga Champions. Kendati begitu, perusahaan yang dipimpin oleh John W Henry itu tidak luput dari kritik. FSG dianggap terlalu pelit dalam mengeluarkan biaya transfer pemain, terutama pada bursa transfer awal musim ini.