Rabu 09 Nov 2022 19:48 WIB

Wiranto: Dunia Pendidikan Harus Bisa Selesaikan Segala Problem Sosial

Dunia pendidikan sudah seyogyanya mampu mentransformasikan keunggulannya.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto (kedua dari kiri)
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto (kedua dari kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto mengatakan, dunia pendidikan sudah seharusnya mampu mentransformasi keunggulan-keunggulan yang dimiliki untuk dapat diterapkan di masyarakat. Dunia pendidikan seharusnya bisa untuk menyelesaikan segala persoalan sosial serta untuk membantu upaya pembangunan nasional.

"Dunia pendidikan, khususnya UNJ, sudah seyogyanya mampu mentransformasikan keunggulannya untuk dapat diterapkan di masyarakat, menyelesaikan segala problem sosial dan pembangunan nasional. Apalagi mengingat tahun depan, dunia diprediksi akan mengalami resesi," ujar Wiranto dalam orasi ilmiah pada wisuda tahun akademik 2021/2022 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Bogor, Rabu (9/11/2022).

Baca Juga

Wiranto yang hadir sebagai Ketua Dewan Penyantun UNJ mendapatkan kesempatan untuk melakukan orasi ilmiah bertajuk “Peran Cendekiawan Membangun Optimisme Dalam Menghadapi Masa Depan yang Semakin Sulit Diprediksi”. Dia hadir bersama dengan tamu undangan lainnya dalam wisuda luring pertama UNJ di Sentul International Conference Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.

Setelah dua tahun menyelenggarakan wisuda secara virtual, pada semester 116 tahun akademik 2021/2022 UNJ menyelenggarakan wisuda secara luring. Dalam wisuda kali ini, UNJ mewisuda 2.665 lulusan yang berasal dari program D3, S1, S2, hingga S3.

Dalam pidatonya, Rektor UNJ Komarudin mengatakan, UNJ harus memiliki daya lenting dan eklektik agar mampu bertransformasi dan beradaptasi untuk terus menjaga asa menjadi perguruan tinggi unggulan dan solutif bagi pembangunan nasional, bahkan dunia. Untuk menjadi perguruan tinggi yang bereputasi dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa, segenap civitas akademika UNJ harus mempunyai cita-cita dan pandangan yang jauh ke depan.

"Civitas akademika UNJ diharapkan berperan aktif dalam mengembangkan keilmuan dan menerapkan keilmuannya di masyarakat. Lebih dari itu, ketokohan dosen/pakar/ahli pendidikan dari UNJ harus dikenal dan menjadi representasi nasional," jelas Komarudin.

Komarudin menambahkan, pimpinan UNJ berpesan kepada para wisudawan, tugas pendidikan sesungguhnya adalah membangun keteladanan dan kebijaksanaan, di samping keunggulan intelektualitas. Selanjutnya membangun kesadaran kritis untuk membebaskan diri, masyarakat, bangsa, negara, dan dunia dari ketidak berdayaan, dari segara problem pembangunan.

"Untuk itulah, seorang sarjana harus hadir dan merefleksikan ilmunya untuk kebermanfaatan orang banyak, kebermanfaatan pada bangsa dan negara," kata dia.

Pada akhir pidato, Komarudin mengucapkan selamat kepada para wisudawan atas kelulusan dan penyelesaian studi di kampus UNJ. "Semoga saudara sekalian dapat berkiprah dan berkontribusi bagi pembangunan nasional, baik di lingkungan masyarakat, bangsa, negara, bahkan dunia. Utamanya, dalam rangka mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement