REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebut ada kenaikan angka kasus Covid-19 di Tangsel pada pekan ini mencapai hingga 40 persen. Dengan adanya kenaikan tersebut, kegiatan vaksinasi kembali digencarkan, setelah sempat mengalami kendala.
"Jumlah kasus Covid-19 naik. Kenaikannya dari minggu lalu itu 40 persenan. Tapi semuanya (isolasi) di rumah, OTG (orang tanpa gejala)," kata Kepala Dinkes Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar, Rabu (9/11/2022).
Tercatat, per 9 November 2022, angka kasus Covid-19 bertambah sebanyak 207 kasus menjadi 109.612 kasus. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari pekan-pekan sebelumnya di angka sekitar 100 kasus.
Allin menuturkan, setidaknya ada tiga faktor penyebab terjadinya kenaikan kasus Covid-19 di Tangsel saat ini. Pertama, yakni protokol kesehatan yang tidak lagi ketat. Kedua, karena Tangsel merupakan kawasan dengan mobilitas warga yang tinggi sebagai wilayah penyangga Ibu Kota.
"Sementara di Jakarta lagi tinggi (kasus Covid-19), ya sudah lah pasti kan penularan terjadi. (Faktor) ketiga, soal vaksinasi yang harus kita genjot terus," kata dia.
Allin menyebut pihaknya terus mengejar angka yang terus meningkat agar mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity di Tangsel. "(Vaksin) sempat kosong kemarin baru dapat doppingan minggu lalu, ada 20 ribu sudah kita distribusikan. Sudah ada di puskesmas, sentra vaksin, mulai buka lagi," kata dia.
Berdasarkan catatan Dinkes Kota Tangsel, realisasi vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebanyak 1,12 juta jiwa atau 92,9 persen dari target 1,2 juta jiwa. Adapun, capaian vaksinasi dosis kedua sebanyak 969.496 atau terealisasi 80,4 persen dari jumlah sasaran yang sama.
Untuk capaian vaksinasi booster dosis satu sebanyak 634.773 orang atau 67,3 persen dari target. Adapun realisasi vaksinasi booster dosis dua untuk tenaga kesehatan atau nakes di Tangsel capai 2.947 atau terealisasi 33,1 persen dari target sebanyak 8.901 jiwa.
Vaksinasi Booster
Capaian vaksinasi booster Covid-19 dosis dua yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan atau nakes di wilayah Tangerang Raya tercatat baru mencapai angka 10 ribuan jiwa. Angka tersebut menunjukkan realisasinya sebesar 35 persen dari target total 29.938 jiwa.
Angka realisasi jumlah nakes paling tinggi yang divaksinasi booster dosis dua yakni di Kota Tangerang dengan angka mencapai 5.600-an jiwa atau 50 persen dari target. Disusul Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hampir 3 ribu jiwa atau 33 persen, dan kemudian Kabupaten Tangerang di angka realisasi sekitar 1.800-an jiwa atau belasan persen dari target.
Menurut catatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, jumlah nakes yang sudah divaksinasi booster dosis dua sebanyak 5.697 jiwa, atau 52,7 persen dari target sebanyak 10.816 jiwa. Vaksinasi booster dua diketahui masih hanya untuk nakes sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.
Data yang sama menunjukkan, realisasi vaksinasi dosis pertama di Kota Tangerang sebanyak 1,67 juta atau 100 persen dari target 1,67 juta, capaian dosis kedua yakni 1,34 juta jiwa atau 80,8 persen dari sasaran yang sama. Adapun, realisasi vaksinasi booster dosis satu 818.279 jiwa atau 62,9 persen dari target yang sama.
Dinas Kesehatan Kota Tangsel mencatat, realisasi vaksinasi booster dosis dua di Tangsel telah menyentuh angka di atas 33 persen. “Vaksinasi booster dosis dua di Tangsel per 8 November 2022 capai 2.947 atau terealisasi 33,1 persen dari target yang disuntik vaksin sebanyak 8.901 jiwa,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar, Rabu (9/11/2022).
Data yang sama menunjukkan angka realisasi vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebanyak 1,12 juta jiwa atau 92,9 persen dari target 1,2 juta jiwa. Adapun, capaian vaksinasi dosis kedua sebanyak 969.496 atau terealisasi 80,4 persen dari jumlah sasaran yang sama. “Untuk capaian vaksinasi booster (dosis satu) sebanyak 634.773 orang atau 67,3 persen dari target,” lanjutnya.
Adapun di wilayah Kabupaten Tangerang, mengutip data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, sebanyak 1.824 nakes telah disuntik vaksinasi booster dua. Angka tersebut menunjukkan realisasinya baru sekitar 17,8 persen dari sasaran sebanyak 10.221 jiwa.