REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa Amerika memulai pencarian kendaraan generasi berikutnya untuk misi bulan yang akan datang yakni Artemis.
Jika kendaraan bulan sebelumnya, yang digunakan selama misi Apollo tahun 1970-an, dirancang untuk iklim yang relatif nyaman di wilayah khatulistiwa bulan (atau sedikit di utara), misi Artemis Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) direncanakan untuk kutub selatan bulan. Di Kutub Selatan kondisi diperkirakan akan jauh lebih keras.
Dilansir dari Space, Rabu (9/11/2022) NASA telah memulai proses kontrak agar industri swasta membangun penjelajah bulan berikutnya, yang secara resmi dikenal sebagai Lunar Terrain Vehicle (LTV). LTV akan digunakan astronaut Artemis untuk melintasi area di sekitar kutub selatan bulan dan sekitarnya.
Draf permintaan proposal yang baru, yang merupakan langkah pertama dalam proses kontrak yang panjang, telah diterbitkan untuk ditinjau dan dikomentari oleh mitra industri sebelum memberikan proposal resmi untuk membangun LTV.
“Draf ini adalah salah satu langkah penting pertama dalam proyek menarik ini yang akan memungkinkan para astronaut menjelajah lebih jauh di bulan daripada sebelumnya,” kata Lara Kearney, manajer Extravehicular Activity (EVA) dan Human Surface Mobility (HSM) di Johnson Space Center NASA di Houston.
Penjelajah yang tidak bertekanan ini diharapkan dapat melintasi ratusan mil per tahun untuk memberi astronaut Artemis akses ke berbagai lokasi untuk eksplorasi, dan penelitian ilmiah.
“LTV baru akan berjalan lebih jauh, bertahan lebih lama, dan pada akhirnya mencapai lebih banyak dengan urutan besarnya dibandingkan dengan misi Apollo,” kata petugas urusan publik NASA Rebecca Wickes.
“Alih-alih ‘memiliki’ kendaraan, NASA akan ‘menyewa’nya sebagai layanan dari vendor industri.
Tantangan di kutub selatan
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para astronaut Artemis adalah bekerja di tempat yang dikenal sebagai daerah bayangan permanen di permukaan bulan. Sumbu rotasi bulan hampir tegak lurus dengan matahari.
Alhasil, ada kawah di sekitar kutub selatan bulan yang cukup dalam sehingga bagian bawahnya tidak pernah melihat sinar matahari selama lebih dari dua miliar tahun.
Selain kondisi pencahayaan ini, ada juga masalah menjaga kendaraan listrik tetap beroperasi di kutub selatan bulan yang sangat dingin. Ini akan menjadi tantangan besar bagi industri yang berharap dapat memenangkan kontrak NASA yang baru untuk LTV.