Bantul Optimalkan TPS yang Dikelola Desa untuk Kurangi Volume Sampah
Red: Muhammad Fakhruddin
Bantul Optimalkan TPS yang Dikelola Desa untuk Kurangi Volume Sampah (ilustrasi). | Foto: pixy.org
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengoptimalkan tempat penampungan sementara (TPS) sampah yang dikelola badan usaha milik kelurahan guna mengurangi volume sampah sebelum diangkut ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan.
"Pak Bupati sudah perintahkan bahwa yang kita optimalkan sekarang adalah TPS-TPS yang dikelola BUMKal (Badan Usaha Milik Kelurahan), karena memang volume sampah itu harus dikurangi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Ari Budi Nugroho di Bantul, Rabu (9/11/2022).
Apalagi, katanya,TPS-TPS sampah yang dikelola BUMKal di desa-desa sebagian besar sudah ada proses pemilahan untuk diproses menjadi pupuk kompos, bahkan diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
Pemkab juga sudah mengundang 75 kelurahan dan 17 kecamatan, karena saat ini persoalan sampah sudah serius, sehingga bagaimana antara pemkab dengan pemerintah desa bisa menyamakan persepsi untuk pengurangan sampah.
"Kalau persepsi sudah sama bahwasanya kita harus melakukan pengurangan sampah, berarti ada komitmen yang sama, jadi kami sampaikan kelurahan harus bareng-bareng dengan kabupaten untuk mengurangi sampah," katanya.
Selain itu, kata dia, kelurahan yang paling dekat dengan pedukuhan dan masyarakat harus selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang budaya memilah sampah sesuai jenisnya untuk diolah menjadi barang bermanfaat.
"Karena timbunan sampah ada yang dikelola DLH ada yang dikelola penyedia jasa sampah swasta, jadi harus pararel berbarengan perubahan budaya dilakukan, tetapi proses untuk pengurangan sampah juga harus dilakukan, prinsipnya itu," katanya.
Ari Budi juga mengatakan untuk upaya dari kabupaten dalam pengurangan volume sampah, di Bantul sudah ada fasilitas pengolahan sampah denganIntermediateTreatmentFasility(ITF).
"Fasilitas ini kita juga akan bangun di wilayah Niten, dan rencananya di Banguntapan, kemungkinan kita juga akan cari lokasi lagi, karena yang kita upayakan itu tentu belum bisa menyelesaikan seluruh timbunan sampah," katanya.